Padang (ANTARA) -
Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) melalui Sales Area Sumatera Barat menambah pasokan tabung elpiji 3 kg sebanyak 66.080 tabung untuk mengatasi lonjakan kebutuhan selama libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Penambahan 66.080 tabung atau sekitar 38,7 persen dari konsumsi normal harian ini untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan masyarakat selama libur Maulid Nabi Muhammad SAW," kata Sales Area Manager Retail Pertamina Patra Niaga Sumbar Fakhrizal Hasibuan, di Padang, Jumat.
Fakhrizal mengatakan tambahan puluhan ribu tabung gas bersubsidi tersebut disebar ke 19 kabupaten dan kota yang ada di Ranah Minang. Lengkapnya, untuk Kabupaten Agam Pertamina menyalurkan sekitar 7.840 tabung dan Kota Padang memperoleh lebih dari 12.800 tabung gas.
Kemudian, Kabupaten Tanah Datar menerima hampir 4.000 tabung, Kabupaten Solok mendapatkan alokasi sekitar 4.500 tabung. Selain itu, sejumlah kabupaten/kota lain juga memperoleh tambahan sesuai dengan kebutuhan masing-masing wilayah.
Penyaluran fakultatif ini ditujukan untuk menjaga kenyamanan dan kebutuhan masyarakat yang biasanya mengalami peningkatan saat libur panjang. Langkah ini sekaligus untuk menghindari kepanikan warga yang khawatir tidak mendapatkan gas bersubsidi selama periode libur panjang akhir pekan.
Ia mengatakan penyaluran dilakukan secara merata sesuai kebutuhan masing-masing kabupaten dan kota di Sumbar. Pertamina Sumbagut juga terus memantau stok di pangkalan serta memastikan harga jual sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan Pertamina juga menggencarkan komunikasi dengan masyarakat agar tidak panik membeli, dan selalu mengutamakan pembelian di pangkalan resmi.
"Pertamina memastikan stok LPG tiga kilogram tetap aman dan terdistribusi dengan baik," kata dia pula.
Fahrougi juga mengimbau apabila masyarakat menemukan adanya pangkalan elpiji yang menjual tabung gas bersubsidi itu di atas HET, untuk segera melaporkannya ke Pertamina lewat saluran pengaduan.
"Apabila menemukan kendala atau indikasi penyelewengan, masyarakat dapat segera melapor melalui Call Center Pertamina 135," kata dia lagi.
