Padang (ANTARA) - Tim program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat, menggelar pelatihan public speaking dan presentation skill, atau keterampilan berbicara dan menyajikan informasi di hadapan publik bagi mahasiswa disabilitas di perguruan tinggi.
"Melalui pelatihan ini, mahasiswa disabilitas difasilitasi untuk meningkatkan kompetensi komunikasi, keterampilan presentasi, serta kepercayaan diri yang sangat dibutuhkan dalam dunia akademik maupun profesional," kata Ketua Tim Pengabdi, Prof. Dr. Damri, M.Pd., di Padang, Minggu.
Ia mengatakan UNP kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan inklusif, dan berkelanjutan melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), bertajuk “Program Pelatihan Peningkatan Kemampuan Public Speaking dan Presentation Skills bagi Mahasiswa Disabilitas di Perguruan Tinggi.
"Kegiatan ini diselenggarakan pada Sabtu dan Minggu, 23-24 Agustus 2025, bertempat di Kampus IV Pendidikan Luar Biasa (PLB) UNP, Kota Padang, dan didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNP," sebutnya.
Tim PKM yang diketuai Prof. Damri, beranggotakan Gaby Arnez, S.Pd.,M.Pd, Dra. Jumiati, M.Si, dan Dr. Nenny Mahyuddin, M.Pd.
Pelatihan diikuti oleh sebanyak 20 mahasiswa disabilitas, dari berbagai program studi dengan ragam kategori, termasuk disabilitas netra, rungu, daksa, dan campuran.
Selama dua hari, peserta mendapatkan pembekalan dari tiga pemateri utama dengan topik yang saling melengkapi.
Materi pertama disampaikan Mardhatillah Zulpiani, S.Pd., M.Pd., yang membahas mengenai bagaimana membangun rasa percaya diri dalam berbicara di depan umum, serta menguasai Public Speaking: Tips & Trik.
Lalu materi kedua, disampaikan Yosa Yulia Nasri, S.Pd., M.Pd., yang mengulas tentang teknik komunikasi efektif untuk presentasi inklusif, serta bagaimana menggunakan alat bantu, dan media presentasi yang mudah diakses.
Sedangkan materi ketiga disampaikan Setia Budi, S.Kep., Ns., M.Kep., yang membahas mengenai bagaimana gestur, ekspresi, dan bahasa tubuh yang mendukung penampilan di depan umum.
"Pelatihan juga dilanjutkan dengan sesi praktik langsung oleh peserta, dengan pendampingan oleh ketiga narasumber," katanya.
Untuk menjamin aksesibilitas, panitia pelaksana menyediakan berbagai dukungan, termasuk juru bahasa isyarat (JBI) untuk peserta disabilitas rungu, serta materi dalam format digital aksesibel, yang dapat dibaca menggunakan screen reader khusus bagi peserta disabilitas netra.
"Kegiatan ini merupakan langkah strategis, untuk memberdayakan mahasiswa disabilitas," katanya.
Ia menyebut pelatihan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga membangun keberanian dan rasa percaya diri, yang menjadi kunci kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan.
"Hal ini menjadi bukti nyata bahwa Civitas Dosen UNP, terus berkomitmen memberikan kesetaraan akses informasi bagi seluruh mahasiswa," lanjutnya.
Program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) nomor 4, tentang Pendidikan Berkualitas, yakni memastikan pendidikan yang inklusif dan adil serta mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua.
Pelatihan ini diikuti dengan penuh antusias oleh peserta. Peserta disabilitas netra, merasa terbantu dengan materi digital aksesibel, sedangkan peserta disabilitas rungu, menyatakan lebih percaya diri berkat dukungan JBI yang disediakan.
Putri, salah seorang peserta pelatihan mengatakan kegiatan ini, memberikan pengalaman yang sangat berharga.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami. Banyak hal baru yang kami ketahui, terutama bagaimana cara berbicara di depan umum dengan lebih percaya diri. Saya merasa lebih siap untuk presentasi di kelas, maupun kegiatan lain setelah mengikuti pelatihan ini,” katanya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi awal, dari program pemberdayaan berkelanjutan bagi mahasiswa disabilitas di UNP.
