Parik Malintang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat mengingatkan jemaah calon haji asal daerah itu untuk saling tolong-menolong saat menjalankan ibadah di tanah suci mengingat beratnya ibadah yang dijalankan selama menunaikan rukun Islam ke lima tersebut.
"Ibadah haji adalah ibadah mental dan fisik. Kita dituntut memiliki mentalitas yang kuat, tidak boleh sombong, takabur, dan harus saling tolong-menolong," kata Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis di Parik Malintang, Selasa.
Ia mengatakan banyak rangkaian kegiatan ibadah yang harus dijalankan selama menjalankan ibadah haji ditambah dengan suhu di tanah suci yang panas dibandingkan tanah air sehingga dapat mempengaruhi fisik dan mental jemaah.
Oleh karena itu, ia meminta warga Padang Pariaman yang menjalankan ibadah haji pada tahun ini tidak saja menjaga stamina, kesehatan, pola makan dan minum namun juga kesabaran dan jiwa tolong-menolong agar seluruh jemaah asal daerah itu dapat menjalankan ibadah dengan baik dan lancar serta pulang memperoleh haji yang mabrur.
Ia meminta pimpinan rombongan dan jemaah calon haji yang muda untuk bisa membaca situasi dan berkomunikasi baik dengan pihak hotel dan penyelenggara haji di tanah suci agar potensi kendala yang dihadapi selama menjalankan ibadah haji dapat diminimalisir.
Hal tersebut menurutnya diperlukan karena banyak kemungkinan kendala akan terjadi di tanah suci sehingga jemaah tidak saja diminta untuk selalu berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT namun juga diperlukan upaya agar kondisi yang terjadi tidak berdampak besar terhadap kesehatan jemaah.
John juga mengajak seluruh warga di daerahnya untuk mendoakan jemaah haji asal Indonesia agar diberikan kelancaran dan keselamatan dalam menjalankan ibadah haji sehingga pulang ke tanah air dalam kondisi sehat dan memperoleh haji yang mabrur.
Diketahui jumlah jemaah calon haji asal Padang Pariaman pada musim haji tahun 1446 Hijriah sebanyak 280 orang yang terdiri dari 99 jemaah laki-laki dan 181 perempuan.
Jemaah calon haji asal Padang Pariaman tergabung ke dalam dua kloter yakni kloter 10 sebanyak 269 orang sedangkan 11 orang lainnya tergabung ke dalam kloter 15.
Untuk jemaah asal Padang Pariaman yang tergabung ke dalam kloter 10 secara resmi telah dilepas oleh Bupati Padang Pariaman pada Senin kemarin dan bertolak ke Jedah hari ini.