Padang (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb), Sumatera Barat (Sumbar) mencatat penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (UMi) triwulan I-2025 di provinsi setempat mencapai Rp23,9 miliar.
"Capaian UMi di Provinsi Sumbar pada triwulan I tahun 2025 mencapai Rp23,9 miliar yang disalurkan kepada 3.849 debitur UMi," kata Kepala DJPb Provinsi Sumbar Syukriah di Padang, Kamis.
Syukriah mengatakan penyaluran pembiayaan UMi di Ranah Minang dilakukan oleh tiga lembaga keuangan bukan bank (LKBB) dan delapan koperasi penyalur yang menyasar 19 kota dan kabupaten.
Penyaluran UMi tertinggi berada di Kota Padang dan penyaluran terendah di Kota Bukittinggi yang didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran dengan nilai mencapai Rp22,8 miliar kepada 3.775 debitur.
Realisasi penyaluran UMi di Provinsi Sumbar terbesar disalurkan oleh PT Permodalan Nasional Madani (PMN) yakni sebesar Rp21,29 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 3.648 orang. Sementara, penyaluran terkecil dilakukan oleh Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT El Itqan sebesar Rp30 juta.
"Di Provinsi Sumatera Barat penyaluran UMi berbasis syariah mendominasi dengan 98 persen dari total akad pembiayaan UMi," ujar Kepala DJPb Sumbar.
Pada kesempatan itu, Syukriah juga memaparkan beberapa kendala yang dihadapi penyalur seperti kurang kompetitifnya plafon dan margin yang ditawarkan oleh pembiayaan UMi, terutama bagi calon debitur yang mampu mengakses pembiayaan perbankan. Saat ini pembiayaan UMi disalurkan dengan kisaran plafon Rp20 juta dengan sistem agunan yang berbeda di setiap lembaga penyalurnya.
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) sebagai mitra yang melaksanakan monitoring dan evaluasi penyaluran pembiayaan UMi menyampaikan pentingnya komunikasi yang baik, dan berkelanjutan dengan lembaga penyalur.
