Padang (ANTARA) - Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melalui PT Dempo Andalas Samudera melakukan ekspor perdana frozen yellowfin tuna seberat 19,9 ton tujuan Amerika Serikat (AS).
"Ekspor perdana via Pelabuhan Teluk Bayur ini kita harapkan menjadi awal yang baik untuk ekspor tuna dan hasil laut lainnya asal Sumbar," kata Ketua Tim Kerja Ikan Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Provinsi Sumbar Salfira di Padang, Selasa.
Selama ini, kata Salfira, pengiriman frozen tuna atau ikan tuna beku lewat jalur darat melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Sehingga, data ekspor ikan tuna asal Sumbar hanya tercatat di Jakarta.
Ia menuturkan ekspor ikan tuna dilakukan setelah melalui proses pemeriksaan ketat oleh Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan setempat. Langkah ini untuk memastikan produk perikanan bebas dari penyakit sebelum dikirim ke luar negeri.
"Proses pemeriksaan ini penting untuk memastikan bahwa ikan tuna memenuhi standar kesehatan dan keamanan pangan internasional, sehingga dapat diterima dengan baik di negara tujuan," ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Sumbar Ibrahim mengatakan sebelum dikirim ke Amerika Serikat, petugas terlebih dahulu memeriksa ikan tuna.
"Kami memastikan bahwa ikan yang diekspor bebas dari penyakit dan memenuhi semua persyaratan kesehatan yang ditetapkan oleh negara tujuan," tuturnya.
Setelah dinyatakan aman, selanjutnya balai karantina menerbitkan sertifikat karantina sebagai bukti bahwa produk tersebut layak untuk diekspor. Sertifikat itu menjadi dokumen penting yang menjamin kualitas dan keamanan ikan tuna yang dikirim.
"Dengan adanya sertifikat ini, produk perikanan Indonesia dapat bersaing di pasar internasional dan diterima dengan baik oleh konsumen di Amerika Serikat," kata Ibrahim.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sumbar ekspor perdana tuna beku ke AS melalui Pelabuhan Teluk Bayur