Wisuda ke-138, Rektor UNP tegaskan hak mahasiswa tidak terpengaruh meski terkena efisiensi

id Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat

Wisuda ke-138, Rektor UNP tegaskan hak mahasiswa tidak terpengaruh meski terkena efisiensi

Upacara wisuda ke-138 Universitas Negeri Padang (UNP) hari kedua pada Minggu, (16/03)di auditorium UNP Air Tawar, Padang. (Antara/HO Humas UNP).

Padang (ANTARA) - Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat menggelar wisuda ke-138 di auditorium UNP Air Tawar, Kota Padang dengan jumlah 1.685 wisudawan dan wisudawati.

Upacara digelar dua hari, di mana sebanyak 852 wisudawan dan wisudawati dikukuhkan pada Sabtu, 15 Maret, dan 833 lulusan lainnya dikukuhkan pada Minggu, 16 Maret.

"Efisiensi anggaran pendidikan tidak mengganggu hak mahasiswa, dalam menempuh pendidikan.Efisiensi dilakukan pada kebutuhan yang tidak mendasar," kata Rektor UNP, Krismadinata, di Padang, Minggu.

Ia mengatakan dalam wisuda ke-138, UNP tidak lagi menggunakan tari tradisional saat membuka acara, begitu juga dengan dekorasi gedung, dibuat lebih simpel.

"Undangan wisuda dan pidato rektor yang selama ini dibagikan dengan menggunakan kertas, sekarang sudah diganti dengan undangan dan pidato dalam bentuk digital," lanjutnya.

Krismadinata menekankan efisiensi anggaran, adalah kesempatan untuk menata diri dan berpikir positif. Walau efisiensi berdampak terhadap perguruan tinggi, namun kampus harus kreatif dan inovatif untuk mencari sumber pemasukan yang baru.

"Yang jelas hak mahasiswa untuk belajar kita prioritaskan tidak ada efisiensi, dan mahasiswa melakukan berbagai kegiatan kemahasiswaan tetap kita prioritaskan, tidak ada pemotongan," jelasnya.

Ia menyebut salah satu sektor yang dilakukan efisiensi di UNP, yaitu perjalanan dinas rektor yang dikurangi.

Sementara itu UNP juga menggerakan seluruh sumber daya yang dimiliki, untuk meningkatkan pemasukan UNP sebagai PTNBH.

"Kami menata kembali fasilitas yang kami miliki seperti gedung dan fasilitas olah raga, agar dapat disewakan dan digunakan pihak lain untuk melakukan kegiatan di UNP," lanjutnya.

Ia menyebut tugas rektor tidak hanya sebagai pemimpin di perguruan tinggi, namun juga harus bisa mempromosikan keunggulan yang dimiliki perguruan tinggi.

"UNP bekerja sama bekerja sama dengan berbagai pihak seperti PLN, dan Supreme, tidak hanya menggunakan fasilitas yang dimiliki, tapi juga menggunakan tenaga ahli (dosen) UNP untuk meningkatkan keahlian pekerja," katanya.

Kemudian untuk penelitian dosen, UNP mengalokasikan 15 persen anggarannya, yang diutamakan untuk memfasilitasi dosen-dosen muda yang belum bisa berkompetisi di level nasional.

"Secara jumlah penelitian kita tidak mengurangi, malah kita tingkatkan supaya dosen-dosen banyak meneliti, karena dosen selain mengajar kan juga meneliti dan mengabdi," katanya.

Selain itu di tengah efisiensi anggaran, UNP juga berusaha mencari sumber dana penelitian dari pihak swasta, dan juga negara donor.