Pemkab Padang Pariaman gencarkan sosialisasi perlindungan anak dari kekerasan seksual

id Pemkab Padang Pariaman,Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis,Padang Pariaman, Sumatera Barat

Pemkab Padang Pariaman gencarkan sosialisasi perlindungan anak dari kekerasan seksual

Bupati Padang Pariaman, Sumatera Barat John Kenedy Azis (kiri) saat sambutan pada pelaksanaan Safari Ramadhan di Masjid Islamic Center IKPS Sungai Limau, Jumat malam. ANTARA/Aadiaat M. S. 

Parik Malintang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat tentang perlindungan terhadap anak dari perilaku kekerasan seksual yang kerap terjadi di daerah itu dan sekitarnya dalam beberapa tahun terakhir.

"Kami prihatin dengan kondisi ini, karena dalam dua bulan ini saja sudah belasan kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak (di Padang Pariaman)," kata Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis di Parik Malintang, Sabtu.

Ia mengatakan pelaku kekerasan seksual terhadap anak tersebut rata-rata berusia 60 tahun keatas dan berasal dari orang dekat dengan korban bahkan salah satu pelakunya merupakan orang terpandang.

Terkait dengan korban, lanjutnya pihaknya akan melakukan langkah agar korban tidak trauma dengan peristiwa yang baru saja menimpa mereka sehingga dapat beraktivitas untuk menggapai cita-cita.

Menurutnya diperlukan perhatian dari orang tua dan masyarakat agar anak-anak yang sejatinya tumpuan harapan untuk meneruskan pembangunan bangsa dapat terlindungi dari perilaku kekerasan seksual dan permasalahan penyakit masyarakat lainnya.

"Kami mengimbau kepada semua pihak untuk bersama-sama dengan pemerintah memberantas penyakit masyarakat ini sehingga tidak ada lagi korban dari perilaku menyimpang ini," katanya.

Imbauan tersebut disampaikan secara langsung saat bertemu masyarakat ketika melaksanakan safari ramadan yang dilaksanakan Pemkab Padang Pariaman di ratusan masjid dan musala di daerah itu.

Selain kekerasan seksual terhadap anak, lanjutnya pemberantasan narkoba, kenakalan remaja, LGBT dan penyakit masyarakat lainnya yang semakin hari semakin mengkhawatirkan juga menjadi perhatian pemerintah yang memerlukan kontribusi dari semua pihak.

Ia menyebutkan beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua dan keluarga untuk melindungi anak-anak dari penyakit masyarakat tersebut.

Adapun langkah untuk melindungi anak-anak dari permasalahan tersebut yaitu di antaranya membentengi keluarga dengan ilmu agama, serta membatasi penggunaan gawai terhadap anak dan menggantinya dengan permainan tradisional.

Selain itu, lanjutnya membatasi jam keluar malam bagi anak, mengenakan anak pakaian yang sopan, membangun kedekatan dengan anak, dan timbulkan kembali rasa se-anak dan se-kemanakan di tengah-tengah masyarakat sehingga tercipta pengawasan bersama pada anak.