KPU antisipasi keterlambatan pengiriman logistik ke pulau terluar RI
Padang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengantisipasi perihal keterlambatan logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak ke Kabupaten Kepulauan Mentawai yang merupakan salah satu pulau terluar Indonesia.
"Kita sudah mengantisipasi hal ini karena sudah ada pengalaman pada saat pelaksanaan Pemilu 14 Februari 2024, termasuk pemungutan suara ulang DPD pada 13 Juli 2024," kata Ketua KPU Provinsi Sumbar Surya Efitrimen di Padang, Selasa.
Menurut dia, terlambat-nya distribusi logistik pemilu akibat faktor cuaca, hingga kapal pembawa logistik yang karam di sekitar perairan Kepulauan Mentawai menjadi pelajaran penting oleh KPU agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
"Itu pengalaman-pengalaman yang harus kita antisipasi ke depannya, termasuk bagaimana koordinasi dan bantuan dari TNI, Polri dan pemerintah daerah dalam mendistribusikan logistik," kata Ketua KPU Sumbar.
Pihaknya berjanji insiden keterlambatan dan kecelakaan kapal pembawa logistik di perairan Kepulauan Mentawai menjadi perhatian serius oleh KPU Sumbar, serta memerhatikan kejadian-kejadian sebelumnya sebagai bahan evaluasi.
Sementara itu, Kapolda Sumbar Irjen Polisi Suharyono mengatakan pelaksanaan Pilkada serentak di Ranah Minang menjadi tantangan yang berat bagi semua pihak sehingga dibutuhkan kolaborasi dan kerja sama yang baik antar-lembaga.
Sebab, potensi konflik dan kerawanan bisa saja mewarnai setiap tahapan hingga dilantik-nya calon yang terpilih. Untuk mengantisipasi-nya, jenderal bintang dua itu menegaskan pentingnya keterlibatan semua unsur dengan menjunjung rasa kekeluargaan.
"Mari kita jadikan Pilkada ini sebagai momentum menyatukan semua anak bangsa walaupun kita memiliki pilihan yang berbeda," ajak Kapolda Sumbar.
"Kita sudah mengantisipasi hal ini karena sudah ada pengalaman pada saat pelaksanaan Pemilu 14 Februari 2024, termasuk pemungutan suara ulang DPD pada 13 Juli 2024," kata Ketua KPU Provinsi Sumbar Surya Efitrimen di Padang, Selasa.
Menurut dia, terlambat-nya distribusi logistik pemilu akibat faktor cuaca, hingga kapal pembawa logistik yang karam di sekitar perairan Kepulauan Mentawai menjadi pelajaran penting oleh KPU agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
"Itu pengalaman-pengalaman yang harus kita antisipasi ke depannya, termasuk bagaimana koordinasi dan bantuan dari TNI, Polri dan pemerintah daerah dalam mendistribusikan logistik," kata Ketua KPU Sumbar.
Pihaknya berjanji insiden keterlambatan dan kecelakaan kapal pembawa logistik di perairan Kepulauan Mentawai menjadi perhatian serius oleh KPU Sumbar, serta memerhatikan kejadian-kejadian sebelumnya sebagai bahan evaluasi.
Sementara itu, Kapolda Sumbar Irjen Polisi Suharyono mengatakan pelaksanaan Pilkada serentak di Ranah Minang menjadi tantangan yang berat bagi semua pihak sehingga dibutuhkan kolaborasi dan kerja sama yang baik antar-lembaga.
Sebab, potensi konflik dan kerawanan bisa saja mewarnai setiap tahapan hingga dilantik-nya calon yang terpilih. Untuk mengantisipasi-nya, jenderal bintang dua itu menegaskan pentingnya keterlibatan semua unsur dengan menjunjung rasa kekeluargaan.
"Mari kita jadikan Pilkada ini sebagai momentum menyatukan semua anak bangsa walaupun kita memiliki pilihan yang berbeda," ajak Kapolda Sumbar.