Padang (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar mengimbau masyarakat untuk mengelola sampah mulai di tingkat rumah tangga karena sampah yang telah dipilah menurutnya memiliki nilai ekonomis dan bisa dijual ke bank sampah.
"Kita berharap seluruh warga Kota Padang dapat mengoptimalkan pengelolaan sampah dimulai dari skala rumah tangga. Dengan sampah anorganik yang telah dipilah diantarkan ke bank sampah," katanya di Padang, Minggu.
Ia mengatakan itu saat meninjau Bank Sampah Ampang Saiyo Mandiri di Komplek Griya Ampang Asri, Kelurahan Ampang, Kecamatan Kuranji.
Andree menyebutkan, sebagai salah satu solusi mengatasi permasalahan sampah di Kota Padang, Pemkot Padang telah menargetkan setiap rukun warga (RW) memiliki satu bank sampah.
Upaya ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah yang diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA), sampah yang diantarkan ke bank sampah juga bernilai ekonomi yang dapat dikonversi menjadi tabungan emas atau bisa diuangkan.
"Kita berharap upaya ini menjadikan Kota Padang sebagai kota yang bersih dari sampah dan terjaga keasrian lingkungannya. Hal ini juga solusi yang tepat mengurangi timbulan sampah Kota Padang," katanya.
Ia menyebut timbulan sampah yang diangkut ke TPA Aia Dingin, per harinya mencapai 647 ton. Jika pengelolaan sampah dimulai sejak rumah tangga, jumlah timbulan sampah itu bisa berkurang.
Sementara itu, Wakil Direktur Bank Sampah Ampang Saiyo Mandiri Lisda Mainawari menyebutkan, bank sampah yang ia kelola cukup aktif dan secara terjadwal melakukan penimbangan sampah yang bersumber dari sampah rumah tangga masyarakat. Sampah yang ditimbang kemudian dihargai dengan sejumlah uang atau tabungan emas berdasarkan jenis dan beratnya.
“Mekanismenya mulai dari pemilahan sampah skala rumah tangga, kemudian dilakukan penyetoran, penimbangan, pencatatan dan hasil sampah dilaporkan ke dalam buku tabungan. Jenis sampah yang kita terima seperti kertas, plastik, botol kaca dan sejenisnya," sebutnya.
Salah seorang nasabah Bank Sampah Ampang Saiyo Mandiri, Suarni (64) mengaku senang telah menjadi anggota bank sampah sejak awal tahun 2024. Menurutnya, sampah-sampah seperti plastik, kertas, ataupun botol kaca yang ada dirumahnya dapat tersalurkan dengan adanya bank sampah.
Selain program bank sampah, Pemkot Padang juga memiliki program Padang Bagoro yang digelar satu kali sebulan.
Program itu bertujuan untuk menggerakkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, minimal di halaman rumah sendiri. *