Bukittinggi (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bukittinggi menetapkan hasil perolehan suara Pemungutan Suara Ulang anggota DPD RI provinsi Sumatera Barat tingkat Kota Bukittinggi. Jelita Donal meraih suara terbanyak di daerah ini.
"KPU Bukittinggi sudah melaksanakan rekap secara berjenjang dan mulai di tingkat TPS dan sekarang di tingkat Kota. Secara keseluruhan rata-rata partisipasi sekitar 25 persen," kata Ketua KPU Kota Bukittinggi, Satria Putra, Kamis.
Pada rekapitulasi tingkat Kota ini terlihat dari jumlah Daftar Pemilih Tetap yang mencapai 95.068 hanya 24.311 yang mengunakan hak suara dalam gelaran PSU DPD yang digelar beberapa waktu yang lalu.
Suara terbanyak didapatkan oleh Jelita Donal dengan perolehan 6.838 suara dan disusul Muslim Yatim yang meraup 5.105 suara.
Irman Gusman di urutan ketiga mendapatkan 3.304 suara dan di urutan keempat ada Abdul Aziz dengan perolehan suara 2.426 kemudian di urutan kelima ada nama politisi muda Cerint Iralloza Tasya dengan perolehan 2.118 suara.
Komposisi lima besar ini sedikit berubah jika dibandingkan dengan hasil pemilihan umum DPD yang digelar Februari lalu dimana Jelita Donal yang berada di peringkat pertama mendapatkan 15.444 suara dan disusul Abdul Aziz yang mendapatkan 9.814 suara lalu Muslim Yatim meraup 7.901 suara.
Diurutan keempat ada nama Emma Yohana dengan perolehan 7.734 suara dan kemudian Cerint Iralloza Tasya dengan perolehan 7.498 suara.
Ketua KPU mengungkap kurangnya antusias masyarakat dalam ikut serta dalam pemilu disebabkan oleh banyak hal, salah satunya karena PSU dilakukan bertepatan dengan hari pasar.
"Sebagian aktifitas masyarakat banyak terjadi di pasar. Selain itu hari Sabtu juga masyarakat yang melakukan liburan atau hajatan," kata dia.
Ia juga memastikan sebagai penyelenggara KPU telah mensosialisasikan PSU dengan berbagai metode. Salah satunya saat pemberian c pemberitahuan kita juga mensosialisasikan selebaran untuk daftar calon DPD kepada masyarakat.
"Mendatang untuk Pilkada kota akan semakin memaksimalkan sosialisasi kesetiap lapisan masyarakat. Untuk Pilkada mendatang kita optimis tingkat partisipasi pemilih diatas 80 persen," tutupnya.
Sementara itu Ketua Komisioner Bawaslu Kota Bukittinggi, Ruzi Haryadi mengungkap minimnya partisipasi pemilih di PSU mesti jadi catatan bagi KPU untuk pelaksanaan Pilkada mendatang.
"Tentu ada banyak faktor penyebab minimnya partisipasi pemilih. Ini merupakan catatan untuk pelaksanaan Pilkada mendatang. Kita akan meminta KPU menjadikan ini catatan dan meningkatkan sosialisasi dengan bebagai cara agar partisipasi untuk pilkada nantinya tinggi," kata dia.
Ruzi Hariadi menambahkan bahwa di Bawaslu sendiri selain gencar mengkampayekan pengawasan partisipatif dari masyarakat selalu mengimbau masyarakat untuk mengunakan hak suara dalam dalam pemilu.