Sawahlunto (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat Ambun Kadri menilai program kerja yang telah dilaksanakan Duta Genre kota itu terkait pencegahan anemia pada pencegahan merokok pada remaja perlu diapresiasi dan dikembangkan lebih lanjut.
"Mencegah anemia dan mencegah merokok itu adalah hal strategis yang juga selaras dengan program dari Pemkot. Maka sekarang ketika Duta Genre juga bergerak menyentuh hal itu tentu harus disambut dengan sinergi dan dukungan," kata Sekda Ambun Kadri, ketika menerima audiensi Duta Genre Sawahlunto 2024 di Balaikota, Senin.
Ia menyebut bahwa anemia dan merokok merupakan dua hal yang berbahaya bagi kesehatan. Sehingga memang harus dicegah sejak dini yakni di usia remaja.
"Terima kasih kepada Duta Genre Sawahlunto yang sudah bergerak menjangkau teman sebaya yakni generasi millenial untuk sadar dan mau menghindari resiko anemia dan merokok. Kita melihat ini sebagai kerja nyata dan kontribusi yang besar dari Duta Genre dalam mendukung generasi penerus Sawahlunto yang sehat dan unggul," kata dia.
Sekda Ambun Kadri mengarahkan jajaran perangkat daerah terkait serta pemerintah terdepan seperti Desa dan Lurah untuk bersinergi mendukung program kerja Duta Genre itu.
Karena dengan dukungan pemerintah tentu menjadi lebih banyak remaja yang terjangkau oleh gerakan tersebut sehingga hasilnya pun lebih maksimal.
"Bayangkan kalau di setiap desa/kelurahan itu ada minimal berhasil dijangkau dua atau tiga remaja yang dicegah dari resiko anemia atau merokok. Itu sudah memberi pengaruh yang besar terhadap keseluruhan remaja di Kota Sawahlunto ini," ujar Sekda Ambun mengungkapkan.
Duta Genre Sawahlunto Tahun 2024 yaitu Noval Fadlul dan Diarra Ufaira saat ini sedang gencar menggerakkan pencegahan anemia pada remaja putri dan pencegahan/mengajak berhenti merokok pada remaja putra.
Diarra Ufaira bersama tim Genre Sawahlunto dengan dukungan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk-KB) berinovasi untuk meningkatkan dan memperkuat kegiatan memfasilitasi remaja putri di kota itu agar sadar dan bersemangat mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) dan vitamin C.
Inovasi itu dinamai dengan Remaja Cegah Anemia atau RAGAMI, yakni dengan konsep berkeliling ke seluruh sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di kota itu untuk sosialisasi dan pembagian Tablet Tambah Darah (TTD).
Diarra menjelaskan gerakan RAGAMI telah dilaksanakan sejak bulan Mei lalu, dan masih terus berlangsung sampai sekarang.
Adapun sekolah-sekolah yang telah dikunjungi untuk gerakan RAGAMI tersebut yakni SMAN 1 Sawahlunto, SMAN 2 Sawahlunto, MAN Sawahlunto dan SMPN 1 Sawahlunto.
Semetara untuk pencegahan merokok pada remaja, digerakkan Noval Fadlul dengan judul Remaja Motivator Anti Rokok (Ramoar).
Ramoar dilaksanakan dengan konsep pendekatan dan sosialiasi secara santai kepada remaja di kelompok-kelompok perkumpulan, warung-warung, komunitas hobi dan lain-lain.
Dari laporan Noval tercatat dari 10 orang remaja perokok yang didekati dan dipengaruhi dengan gerakan Ramoar, sekarang sebanyak delapan orang sudah mulai berhenti dan hasil pemeriksaan CO² mereka di CO Analyzer sudah terpantau normal.