Padang (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Barat (Sumbar) mengklaim bahwa pihaknya telah mengantongi bukti bahwa korban berusia 13 tahun yang ditemukan tewas di bawah Jembatan Kuranji, Padang pada Minggu (9/5) berkaitan dengan gerombolan tawuran yang coba ditindak petugas pada saat kejadian.
"Kami punya bukti berupa jejak digital
bahwasanya korban punya komunikasi yang berkaitan dengan itu (aktivitas tawuran)," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan di Padang, Rabu.
Dengan hal tersebut, katanya, maka pihaknya menduga kuat bahwa keberadaan korban di tengah gerombolan yang sedang konvoi pada saat itu bukanlah suatu kebetulan atau ketidaksengajaan.
"Korban mengetahui aktivitas gerombolan tersebut, saat kedatangan Petugas dari Sabhara Polda Sumbar akhirnya terjadi "chaos" karena semua yang ada di sana berusaha kabur," katanya.
Selain itu Polda Sumbar juga tetap pada keterangan awalnya bahwa korban melompat dari atas Jembatan Kuranji demi menghindari kejaran petugas.
"Keterangan itu didukung oleh keterangan saksi kunci yang telah kami periksa, pada intinya korban mengajak saksi kunci untuk melompat dari jembatan tapi ditolak oleh saksi kunci," jelasnya.
Ia mengatakan saksi kunci menolak ajakan korban untuk melompat dari jembatan lalu lebih memilih menyerahkan diri.
Sebelumnya, kasus ini terkait penemuan mayat di permukaan sungai yang berada di bawah Jembatan Kuranji sekitar pukul 11.55 WIB pada Minggu (9/6).
Jasad korban yang ditemukan oleh warga sebagai saksi mata tersebut kemudian dilaporkan ke Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Kuranji.
Berdasarkan informasi tersebut, pihak kepolisian langsung mendatangi lokasi dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Pada saat kejadian sebelum jasad korban ditemukan, awalnya terjadi gesekan antara gerombolan sepeda motor dengan Polisi yang sedang melaksanakan tugas.
Waktu itu, segerombolan anak muda tengah konvoi di jalan menggunakan sepeda motor sambil membawa senjata tajam.
Personel Polda Sumbar yang melihat kejadian tersebut langsung mendekat untuk membubarkan, sekaligus mengamankan para pelaku karena diturunkan untuk mengantisipasi aksi tawuran yang marak terjadi di Padang.
Petugas kepolisian mengamankan belasan pelaku, puluhan senjata tajam yang berserakan di lokasi, termasuk motor milik korban Afif Maulana yang dikendarai oleh temannya.
Selain meningkatkan penyelidikan terhadap kasus itu, pihaknya juga kini menunggu hasil otopsi. ***2***
Berita Terkait
Plt Gubernur: Sumbaralek 2024 wadah promosi produk ekraf
Minggu, 29 September 2024 5:49 Wib
Pemprov Sumbar pastikan beri santunan bagi korban longsor tambang emas
Sabtu, 28 September 2024 18:49 Wib
Plt Gubernur Sumbar tegaskan pengawasan tambang minerba di pusat
Sabtu, 28 September 2024 18:48 Wib
Dukung Kelancaran Pelaksanaan Pemilu 2024, KPU Sumbar Beri Penghargaan untuk PLN UID Sumbar
Sabtu, 28 September 2024 12:18 Wib
PLN UID Sumbar bentuk desa derdaya Aia Dingin
Jumat, 27 September 2024 23:33 Wib
Cagub Sumbar Nomor Urut 1, Mahyeldi Sapa Masyarakat Dharmasraya
Jumat, 27 September 2024 19:45 Wib
Pergub Tata Niaga Gambir Sumbar untuk tingkatkan ekonomi petani
Jumat, 27 September 2024 19:14 Wib
BPBD terus upayakan evakuasi korban tertimbun longsor tambang emas
Jumat, 27 September 2024 18:46 Wib