Padang (ANTARA) - Ribuan warga Kota Padang memadati Jalan Rasuna Said, Jenderal Sudirman, Simpang 4 Mangunsarkoro hingga Kompleks GOR H. Agus Salim pada Minggu pagi (23/06) dalam acara Car Free Day (CFD) Kota Padang, Sumatera Barat.
Tidak ingin ketinggalan momen spesial tersebut, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat menghadirkan booth untuk mempresentasikan produk dan layanan PLN seraya mengenalkan Sumbar Langit Biru Bebas Polusi dengan Energi Baru Terbarukan (EBT). General Manager PLN UID Sumbar, Eric Rossi Priyo Nugroh menyampaikan kehadiran PLN dalam momen CFD ini menjadi komitmen langkah nyata PLN mewujudkan Sumatera Barat yang lebih sehat dan bebas polusi.
"Pada event CFD ini, PLN hadir di tengah-tengah masyarakat dengan tujuan ingin bersama-sama menggaungkan semangat menciptakan Sumatera Barat yang lebih sehat dan bebas polusi, bersama dengan informasi pemakaian energi listrik untuk mewujudkan langit biru di Sumatera Barat," ungkap Eric.
Eric menjelaskan bahwa gas buang yang dihasilkan dari kendaraan mengandung berbagai polutan seperti karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), dan partikel-partikel yang sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan seperti pemanasan global.
“Berkat CFD sepanjang 4 hingga 5 kilometer di kawasan Kota Padang pada Minggu pagi kemarin, masyarakat bisa menikmati langit biru bebas dari jutaan emisi karbon polusi kendaraan selama kurang lebih 6 jam. Masyarakat dapat melakukan berbagai aktivitas seperti olahraga, berniaga, dan lain-lain dalam keadaan udara yang lebih segar,” tambah Eric.
Tidak hanya itu, dukungan PLN Sumbar Langit Biru Bebas Polusi juga terlihat dalam program promo yang disampaikan pada booth tersebut, yang menawarkan berbagai informasi mengenai Electrifying Lifestyle, Renewable Energy Certificate (REC), SPKLU, dan program promo terkait kendaraan listrik yang bebas polusi.
Langkah diatas merupakan upaya PLN dalam mendukung akselerasi transisi energi dengan menurunkan emisi karbon di Sumbar sehingga tercipta udara bersih untuk generasi yang akan datang, yang sejalan dengan target Net Zero Emission tahun 2060. Hal ini juga sesuai dengan surat Edaran Gubernur Sumatera Barat tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dan Kompor Listrik Induksi.
PLN terus memfasilitasi ekosistem kendaraan listrik dengan membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) untuk motor listrik, serta Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) di pelabuhan. "Saat ini telah ada lebih dari 300 titik SPLU di Sumatera Barat. PLN UID Sumbar juga telah membangun 7 SPKLU di beberapa lokasi, yaitu di Kota Padang, Payakumbuh, Solok, Bukittinggi, Padang Pariaman, dan akan terus bertambah di beberapa kota lainnya," jelas Eric.
Eric menambahkan bahwa saat ini, lebih dari 50% sumber listrik di provinsi Sumbar berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT) seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM). Potensi pembangkit EBT di Sumatera Barat pun sangat besar, mencapai 1.106,08 Megawatt.
"Sinergi dan kolaborasi antara PLN dan pemerintah, stakeholder, dan masyarakat umum berperan signifikan untuk mewujudkan Transisi Energi menuju Net Zero Emission (NZE) dan menjaga bumi guna mewujudkan langit biru di Sumatera Barat. Kami sangat berterima kasih kepada Pemprov Sumbar yang terus mendukung upaya PLN mewujudkan komitmen tersebut," tutupnya.