Forikan Solok bagikan olahan hasil ikan ke masyarakat cegah stunting

id Forikan Solok, olahan hasil ikan, cegah stunting,Firikan,Solok,Tuna,Ikan Bilih,Stunting,Sumnsy,Somay

Forikan Solok bagikan olahan hasil ikan ke masyarakat cegah stunting

Ketua Forikan Kabupaten Solok Emiko Epyardi Asda saat membagikan bantuan berupa olahan hasil ikan untuk masyarakat secara simbolis. ANTARA/HO-Diskominfo Solok.  

Solok (ANTARA) - Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kabupaten Solok Sumatera Barat membagikan olahan hasil ikan untuk masyarakat di daerah itu dalam rangka meningkatkan konsumsi ikan dan mencegah peningkatan stunting.

Ketua Umum Forikan Kabupaten Solok Emiko Epyardi Asda di Solok Sabtu mengatakan, Kabupaten Solok merupakan daerah di Sumatera Barat yang mengalami penurunan angka stunting sangat drastis dari 41 persen menjadi 24,01 persen.

"Hal ini bukanlah pencapaian yang sangat mudah karena perlu kerja sama berbagai pihak terkait, untuk mewujudkan ini semua," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini kasus sunting merupakan fenomena yang sangat krusial dan tidak hanya menjadi permasalahan di Kabupaten Solok, melainkan sudah menjadi masalah nasional dan dunia.

Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak.

Penyebab utama dari stunting adalah malnutrisi pada ibu hamil dan kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak. Banyak yang tidak menyadari bahwa tinggi pendeknya anak bisa menjadi tanda adanya masalah gizi kronis.

Masih rendahnya konsumsi ikan di masyarakat akan menimbulkan berbagai permasalahan. Beberapa permasalahan yang kita hadapi dalam konteks pangan dan gizi antara lain masih terjadinya peristiwa kerawanan gizi yang menyebabkan bayi lahir pendek (stunting) dan kegemukan (obesity).

Pemberian nutrisi dan gizi yang baik pada anak haruslah dimulai sejak dari usia dini, terutama saat dalam kandungan hingga usia balita di mana perkembangan fisik dan mental anak pada fase ini pesat sekali.

Dalam upaya meningkatkan konsumsi makan ikan dan percepatan penurunan stunting, Forikan bersama Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Solok telah melakukan pemberian olahan hasil perikanan bagi nagari stunting sejak tahun 2022.

Kemudian pada tahun 2024 ini dialokasikan untuk Nagari Alahan Panjang dan Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti berupa Samosa Tuna, Spring Roll Tuna, Siomay Tuna, dan Sumpia Bilih.

Ketua Forikan Kabupaten Solok itu juga mengimbau masyarakat khususnya ibu-ibu untuk membudayakan makan ikan dengan menyiapkan menu makanan yang disediakan dan dimasak untuk keluarga yang bersumber dari bahan dasar ikan.

Kepala Dinas Perikanan Pangan Kabupaten Solok Syoufitri juga mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan dalam upaya Pemda membantu penanganan stunting di Kabupaten Solok melalui bantuan makanan bergizi berupa olahan hasil ikan.

Ia menyebutkan, bantuan tersebut diberikan sebanyak 200 bungkus untuk masing-masing nagari yang terdiri atas olahan ikan samosa tuna, somay tuna, spring roll tuna, dan sumpia bilih.

"Dalam penyerahan nantinya pihak nagari akan bekerja sama dengan kader posyandu, sehingga bantuan ini diharapkan tepat sasaran kepada masyarakat penerima bantuan," katanya.