Pj Wali Kota Padang: Validitas data dasar rehabilitasi pascabencana

id Jitupasna,padang,sumbar,andree algamar,Padang

Pj Wali Kota Padang: Validitas data dasar rehabilitasi pascabencana

Pj Wali Kota Padang, Andree Algamar membuka bimbingan teknis Jitupasna di Padang (ANTARA/HO-Pemkot Padang)

Padang (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Andree Harmadi Algamar mengingatkan pentingnya validitas data sebagai dasar utama dalam melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pemulihan pascabencana.

"Validitas data ini sangat bergantung pada Sumber Daya Manusia (SDM) petugas di lapangan. Karena itu peningkatan kapasitas petugas menjadi hal yang penting untuk terus dilakukan," katanya di Padang, Senin.

Ia mengatakan itu saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengkajian Kebutuhan PascaBencana (Jitupasna) yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang.

Ia mengatakan Kota Padang sebagai ibukota Sumbar merupakan daerah rawan bencana. Potensi bencana alam yang dimiliki antara lain banjir, longsor, angin puting beliung, abrasi pantai, gempa bumi, bahkan tsunami.

"Kita tidak tahu kapan bencana ini akan terjadi, namun kita perlu melakukan persiapan. Salah satunya memperkuat SDM untuk melakukan pengkajian kebutuhan pascabencana, yang menjadi dasar dalam melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pemulihan pascabencana," katanya.

Andree menilai melalui penguatan SDM, maka pendataan kerugian akibat bencana alam dapat diidentifikasi dengan baik. Dari data identifikasi tersebut maka terlihat apa saja kerugian yang dialami, sehingga bisa dicarikan solusi untuk pemulihan.

"Data sangat penting dalam penanganan dan penanggulangan bencana. Kesalahan data, maka akan berdampak pada salah kebijakan. Untuk itu aspek data menjadi hal dasar dalam pemulihan pascabencana," katanya.

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang Hendri Zulviton menyampaikan peserta Bimtek Jitupasna sebanyak 35 orang yang terdiri dari 16 pegawai OPD teknis, 11 orang dari aparatur kecamatan, dan delapan orang dari BPBD.

"Bimtek ini kami gelar selama tiga hari, dari 10-12 Juni, dengan menghadirkan narasumber dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), BPBD Provinsi Sumatera Barat, dan Bappeda Kota Padang," ucapnya.