Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) akan mendata luas lahan pertanian yang terdampak akibat banjir lahar dingin dan masuk ke dalam program asuransi untuk mendapatkan bantuan dan pemulihan.
"Kita masih menunggu laporan lengkap lahan pertanian yang masuk program asuransi dan rusak atau terdampak banjir lahar dingin untuk menerima bantuan," kata Sekretaris Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumbar Ferdinal Asmin di Padang, Senin.
Ferdinal menyebutkan dari 5.971,08 hektare (ha) lahan pertanian yang rusak atau terdampak erupsi dan banjir lahar dingin, tidak semuanya masuk ke dalam program asuransi yang digagas oleh Kementerian Pertanian.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumbar hanya sekitar lima persen lahan pertanian dari total keseluruhan lahan pertanian di Ranah Minang yang masuk program asuransi tersebut.
Ia menjelaskan dari Rp180 ribu premi asuransi yang harus dibayarkan petani, pemerintah menyubsidi 80 persen dan sisanya dibebankan kepada para petani. Artinya, setiap 1 ha lahan pertanian, petani dikenakan premi sebesar Rp36 ribu yang dibayarkan per musim tanam.
"Jadi, per hektare lahan pertanian yang rusak mendapat bantuan asuransi sebesar Rp6 juta," kata dia.
Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumbar terus berkoordinasi dengan pihak asuransi untuk memastikan berapa luas lahan yang terdampak akibat bencana hidrometeorologi itu.
Pihaknya berharap bantuan dan pemulihan terhadap lahan pertanian yang rusak akibat banjir lahar dingin segera dapat dilakukan setelah proses pemulihan wilayah rampung.
Terakhir, penanganan dan pemulihan lahan pascabencana diharapkan dapat menjamin kelangsungan produksi pertanian dan sumber-sumber penghidupan petani. Peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah diperlukan agar upaya penanganan dan pemulihan dapat dilakukan secepatnya.
Peran tersebut di antaranya membantu penyediaan peralatan, perbaikan jaringan irigasi yang terdampak bencana alam dan menyediakan sarana prasarana produksi pertanian.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sumbar data lahan pertanian yang rusak untuk terima asuransi
Berita Terkait
Ubah Lahan Kritis Jadi Hijau dan Produktif, PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa Berbasis Pertanian Terpadu
Sabtu, 28 September 2024 12:21 Wib
Terus kembangkanbahan "Co-Firing Biomassa", PLN bersama Kementanluncurkan model pertanian terpadu
Jumat, 27 September 2024 11:02 Wib
DTPH Pasaman Barat gandeng pihak lain optimalkan sektor pertanian
Kamis, 26 September 2024 18:26 Wib
Pemkab Pasaman Barat peroleh bantuan benih dan saprodi dari Kementan
Kamis, 26 September 2024 17:50 Wib
Tiga kampus di Sumbar terapkan vokasi untuk ciptakan mahasiswa siap kerja
Selasa, 24 September 2024 19:37 Wib
Alih fungsi lahan pertanian padi menjadi kebun jeruk di Malang
Selasa, 24 September 2024 14:46 Wib
Pertanian jagung roboh di Klaten
Selasa, 24 September 2024 14:39 Wib
Dorong Pertanian Modern dan Mandiri, Gubernur Mahyeldi Buka Secara resmi Jambore Pertanian di Pessel
Kamis, 19 September 2024 21:18 Wib