Bukittinggi (ANTARA) - Keluarga besar 90 Raya Bukittinggi, Sumatera Barat menggelar musyawarah besar (Mubes) sekaligus halal bi halal atau silaturahmi lebaran yang dipusatkan di Istana Bung Hatta, Kota Bukittinggi, Sabtu.
"Ini merupakan Mubes pertama kali, ada 1.200 anggota Keluarga 90 Raya Bukittinggi yang merupakan alumni Sekolah Menengah Atas (SMA) angkatan 1990 se-Bukittinggi dan Kabupaten Agam," kata Ketua Pelaksana Mubes, Dody Luthan.
Ia mengatakan Mubes yang bertepatan dengan momen Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijiriah mempertemukan alumni yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan luar negeri.
"Ada juga alumni yang datang langsung dari Perancis, kami menggelar Mubes untuk menetapkan pengurus kali pertama agar kesatuan alumni semakin kuat dan terarah dengan beragam program nantinya," kata Dody.
Menurutnya selama ini wadah komunikasi antar alumni lulusan SMA 1990 itu hanya disalurkan melalui grup media sosial tanpa tatap muka dan ketika dipertemukan pertama kalinya suasana suka cita terlihat langsung dengan perencanaan program sosial tanpa terkait politik.
"Tidak ada unsur politik dukung mendukung calon kepala daerah dalam Keluarga 90 Raya Bukittinggi. Semua jelas untuk kebersamaan seluruh anggota," katanya.
Penggagas pertemuan angkatan 90, Ferry Frienchen mengungkap latar belakang pertemuan dan Mubes salah satunya untuk bisa memberikan kontribusi positif kepada Kota Bukittinggi dan Agam dan Sumatera Barat umumnya.
"Dengan umur anggota yang rata-rata melewati setengah abad, kami berupaya kembali pulang ke kampung halaman baik fisik, pikiran ataupun hal lain untuk membalas budi Tanah Minangkabau khususnya Bukittinggi dan Agam," katanya.
Mubes pemilihan Ketua Umum dan pengurus kali ini menjadi pertemuan lanjutan dari kesepakatan yang dibuat di 2023.
"Banyak organisasi dan kesatuan kelompok yang terpecah belah karena ada kepentingan politik dari anggota, untuk itu kami pastikan walaupun Keluarga 90 Raya Bukittinggi dibentuk menjelang pemilihan kepala daerah tapi tidak untuk politik, ini resmi dan seutuhnya untuk badunsanak (bersaudara)," pungkas Frienchen.