KPID Sumbar tegaskan peran penting perempuan dalam penyiaran
Payakumbuh (ANTARA) - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Sumatera Barat Robert Cenedy memastikan perempuan memiliki peran penting dalam dunia penyiaran khusunya dalam menekan dampak negatif dari media.
"Kita mengetahui perempuan merupakan taman ilmu bagi anak-anak untuk tumbuh kembang, maka peranannya sangat penting bagi keluarga dan kehidupan masyarakat dari dampak penyiaran," katanya di Payakumbuh, Rabu (07/02).
Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan Literasi Media dengan tema perempuan dan media di Agam Jua art culture dan cafe, Payakumbuh Barat, Rabu (07/02).
Hadir dalam kesempatan tersebut Korbid Pengawasan Isi Siaran Ficky Tri Saputra, Korbid PKSP Dasrul, dan peserta yang berasal dari Bundo Kanduang di Kota Payakumbuh dan Limapuluh Kota.
Ia mengatakan bahwa saat ini konten siaran di media memiliki dampak besar baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Sehingga dibutuhkan peran Bundo Kanduang untuk menekan dampak negatif tersebut.
"Harapannya saat ini Bundo Kanduang yang hadir selain untuk menambah pemahaman untuk pribadi dapat juga menyampaikan kepada masyarakat lainnya secara luas," ujarnya.
Selain itu, dia berharap Bundo Kanduang di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota juga dapat bekerjasama dengan KPID untuk mengawasi konten penyiaran di media.
"Jika memang ada konten-konten penyiaran yang hal itu dapat memberikan dampak negatif tolong direkam dan dilaporkan kepada kami sehingga kami dapat menindaklanjutinya," katanya.
Menurutnya, kegiatan serupa juga telah dilakukan untuk berbagai segmen seperti generasi muda, penyandang disabilitas, praktisi media, dan sejumlah segmen lainnya.
"Dengan kegiatan ini kami berharap agar seluruh pihak dapat bekerjasama dengan KPID dalam melakukan pengawasan terhadap konten penyiaran di radio dan televisi," ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumbar Supardi mengatakan bahwa di Indonesia khususnya di Minangkabau peran perempuan sangat besar.
"Saat ini tantangan kita bagaimana menekan dampak negatif konten penyiaran kepada anak dan generasi muda kita. Disini peranan Bundo Kanduang sangat dibutuhkan," ujarnya.
Sehingga Supadi berharap segala hal yang didapatkan dalam kegiatan yang digelar KPID ini dapat diterapkan untuk diri sendiri dan disebarliaskan kepada masyarakat.
"Kita mengetahui perempuan merupakan taman ilmu bagi anak-anak untuk tumbuh kembang, maka peranannya sangat penting bagi keluarga dan kehidupan masyarakat dari dampak penyiaran," katanya di Payakumbuh, Rabu (07/02).
Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan Literasi Media dengan tema perempuan dan media di Agam Jua art culture dan cafe, Payakumbuh Barat, Rabu (07/02).
Hadir dalam kesempatan tersebut Korbid Pengawasan Isi Siaran Ficky Tri Saputra, Korbid PKSP Dasrul, dan peserta yang berasal dari Bundo Kanduang di Kota Payakumbuh dan Limapuluh Kota.
Ia mengatakan bahwa saat ini konten siaran di media memiliki dampak besar baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Sehingga dibutuhkan peran Bundo Kanduang untuk menekan dampak negatif tersebut.
"Harapannya saat ini Bundo Kanduang yang hadir selain untuk menambah pemahaman untuk pribadi dapat juga menyampaikan kepada masyarakat lainnya secara luas," ujarnya.
Selain itu, dia berharap Bundo Kanduang di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota juga dapat bekerjasama dengan KPID untuk mengawasi konten penyiaran di media.
"Jika memang ada konten-konten penyiaran yang hal itu dapat memberikan dampak negatif tolong direkam dan dilaporkan kepada kami sehingga kami dapat menindaklanjutinya," katanya.
Menurutnya, kegiatan serupa juga telah dilakukan untuk berbagai segmen seperti generasi muda, penyandang disabilitas, praktisi media, dan sejumlah segmen lainnya.
"Dengan kegiatan ini kami berharap agar seluruh pihak dapat bekerjasama dengan KPID dalam melakukan pengawasan terhadap konten penyiaran di radio dan televisi," ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumbar Supardi mengatakan bahwa di Indonesia khususnya di Minangkabau peran perempuan sangat besar.
"Saat ini tantangan kita bagaimana menekan dampak negatif konten penyiaran kepada anak dan generasi muda kita. Disini peranan Bundo Kanduang sangat dibutuhkan," ujarnya.
Sehingga Supadi berharap segala hal yang didapatkan dalam kegiatan yang digelar KPID ini dapat diterapkan untuk diri sendiri dan disebarliaskan kepada masyarakat.