Bukittinggi (ANTARA) - Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat menyalurkan bantuan pangan kepada ribuan warga sebagai salah satu langkah mengantisipasi fluktuasi harga bahan pokok di daerah setempat.
Bantuan diberikan kepada 4.730 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) oleh Sekdako Bukittinggi, Martias Wanto di Aula Kantor Pos Indonesia, Selasa.
"Kekurangan pangan dapat berdampak pada terjadinya krisis pangan dan gizi, ini untuk pengendalian inflasi, serta melindungi produsen dan konsumen dari dampak fluktuasi harga," kata Martias Wanto.
Pemkot berharap keluarga penerima manfaat dapat merasakan kemudahan baik dari segi keterjangkauan fisik maupun ekonomi.
"Karena memang menjadi program prioritas untuk membantu ekonomi warga, dengan dilaksanakannya penyaluran cadangan pangan periode Desember ini merupakan penyaluran terakhir tahun 2023 ini," kata Sekdako.
Sekda mengatakan, bantuan beras CPP ini, merupakan program pemerintah pusat, untuk membantu warga dalam memenuhi kebutuhan pokok, Penyedia bantuan pangan adalah perum bulog dengan transporter dari PT. Pos Cabang Bukittinggi.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Hendry, menjelaskan, penerima Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) pada tahap II periode Desember ini sebanyak 4.730. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan jumlah penerima tahap I sebanyak 4.466, dimana terdapat peningkatan sebanyak 246 kepala keluarga.
Jenis bantuan pangan yang diberikan ini adalah beras sebanyak 10 Kg kepada masing masing KK penerima manfaat.
“Jadwal penyaluran untuk bulan Desember ini dilaksanakan mulai tanggal 11 hingga 13 Desember 2023 yang akan diserahkan di kantor lurah setempat dan kantor pos Kota Bukittinggi,” ungkapnya.
Hendry, menambahkan, Adapun penerima manfaat tersebut, terdiri dari, 1.050 KK di Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB), 2.144 di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS) dan 1.536 di Kecamatan Guguak Panjang (GP).