Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus memperkuat kebijakan Merdeka Belajar untuk mendukung anak mengenali minat dan bakat sejak dini demi akses yang adil dan pendidikan lebih berkualitas.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo dalam keterangan resmi di Jakarta pada Kamis mengatakan, perubahan utama yang dihadirkan kurikulum merdeka yakni mengutamakan materi pembelajaran yang esensial, untuk mendorong perkembangan anak berdasarkan minat dan bakat yang dimiliki.
"Melalui kurikulum merdeka, guru tidak dibebani dengan terlalu banyak materi sehingga bisa lebih fokus pada proses pembelajaran, guru juga memperoleh fleksibilitas untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan belajar murid, sehingga murid pun dapat menggali minat dan bakatnya lebih mendalam," ujar Anindito
Ia juga menjelaskan bahwa perubahan kurikulum bukan sekadar perubahan administrasi semata, melainkan sebagai upaya untuk mentransformasi sekolah menjadi tempat di mana semua anak bisa mengoptimalkan minat, bakat, maupun potensi kecerdasan mereka agar dapat merasa diterima, dirawat, dan ditantang untuk tumbuh menjadi versi terbaik dari diri mereka.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek, Zulfikri Anas, mengemukakan bahwa kurikulum merdeka merupakan alat bantu bagi peserta didik agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan fitrah serta potensinya.
"Kurikulum Merdeka sebagai alat bantu tentunya memudahkan bagi guru dalam mendampingi anak-anak dan memudahkan peserta didik untuk mengenali dan mengembangkan potensinya sejak dini," ucap Zulfikri.
Ia mengutarakan bahwa fokus terhadap materi esensial menjadi kekuatan dari kurikulum merdeka, untuk meluruskan persepsi selama ini yang menganggap bahwa kurikulum unggul diukur berdasarkan banyaknya materi yang disampaikan kepada anak.
"Kekuatan sebuah kurikulum bukan terletak dari banyaknya materi yang disampaikan dan diserap oleh anak, tetapi lebih kepada kemampuan kurikulum itu memberikan kekuatan kepada anak menghadapi persoalan ke depan," tuturnya.
Saat ini, kata dia, Kurikulum Merdeka telah diimplementasikan secara sukarela oleh lebih dari 80 persen satuan pendidikan di Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kurikulum Merdeka dukung anak kenali minat dan bakat sejak dini
Berita Terkait
74 guru SMP di Agam ikuti program pendampingan berbasis kurikulum merdeka
Rabu, 24 April 2024 18:10 Wib
Ribuan jamaah ikuti Shalat Idul Fitri di Lapangan Merdeka Pariaman
Rabu, 10 April 2024 18:24 Wib
Pemkot Pariaman pusatkan Shalat Idul Fitri di Lapangan Merdeka
Selasa, 9 April 2024 18:19 Wib
Kampus UMMY Solok loloskan 82 mahasiswa ikuti Program Kampus Merdeka
Selasa, 5 Maret 2024 19:56 Wib
Kurikulum Merdeka akan jadi Kurikulum Nasional
Kamis, 29 Februari 2024 13:56 Wib
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Unand terima 183 mahasiswa dari berbagai daerah
Senin, 26 Februari 2024 17:05 Wib
Universitas Andalas panen perdana jagung pakan program Merdeka Belajar
Selasa, 6 Februari 2024 17:46 Wib
Bupati Solok nilai kurikulum merdeka sesuai perkembangan zaman
Kamis, 2 November 2023 20:27 Wib