Solok (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solok mengajarkan murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Koto Gaek Guguak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat tentang cara mengolah sampah di rumah kompos tempat pemprosesan akhir (TPA) regional Solok.
Pengawas Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok Forget Siswanto di Solok, Minggu mengatakan melalui kegiatan ramah lingkungan ini para siswa diberikan kesempatan untuk praktek langsung terkait pembuatan kompos usai menerima materi di rumah kompos TPA regional Solok.
“Ada tiga jenis sampah yang harus diketahui oleh siswa yaitu, sampah organik, non organik dan sampah bahan bakar beracun (B3)," ujar dia.
Sedangkan, yang bisa dijadikan atau diubah menjadi pupuk kompos itu sendiri ialah sampah organik yang terdiri atas sampah kertas bekas, tisu bekas, dedaunan atau rumput, potongan kayu dan kotoran hewan peliharaan yang telah dikeringkan.
Forget berharap para siswa dapat memahami tentang pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan sampah dengan baik.
"Selain itu, saya juga berharap para murid dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat ini di sekolah maupun kehidupan sehari-hari, sehingga tercipta generasi yang mencintai lingkungan dan mengetahui cara untuk menjaganya," kata dia.
Di samping itu, Kepala Sekolah SDN 20 Kota Gaek Fitri Elita mengapresiasi dan berterima kasih kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok karena bersedia menerima kunjungan seluruh rombongannya dalam menuntut ilmu terkait pentingnya mengetahui proses pengolahan sampah yang baik dan benar.
Ia mengatakan bahwa tingginya kepadatan penduduk membuat konsumsi masyarakat menjadi meningkat, sehingga timbulan sampah juga ikut meningkat menyebabkan persoalan sampah tidak kunjung selesai.
Memperhatikan hal tersebut, SDN 20 Koto Gaek Guguak Kecamatan Gunung Talang sesuai program pembelajarannya, mengunjungi rumah kompos di TPA regional Solok.
Kunjungan itu dalam rangka mengenal jenis sampah dan proses pembuatan kompos dengan jumlah peserta sebanyak 48 murid yang didampingi oleh enam guru pembimbing.
Kunjungan ini pun sebagai edukasi tentang pengolahan sampah menurut proses yang baik dan benar, salah satunya adalah untuk mengurangi volume sampah di TPA Kota Solok yang saat ini setiap bulannya jumlah sampah terus meningkat.