Padang (ANTARA) - Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Padang mencatat nilai ekspor komoditas ikan dari Sumatera Barat pada semester I 2023 mencapai Rp6,27 miliar dengan tonase 27,4 ton.
"Ekspor komoditas perikanan pada semester I 2023 ini mulai kembali membaik setelah sebelumnya sempat anjlok pada 2022," kata Kepala SKIPM Padang, Abdur Rohman di Padang, Rabu.
Menurut dia, sepanjang 2022, nilai ekspor komoditas perikanan dari Sumbar hanya Rp6 miliar karena terimbas lesunya perekonomian global, terutama negara tujuan ekspor tuna, Amerika.
"Tahun ini, untuk semester I saja, nilai total ekspor sepanjang 2022 sudah terlewati. Ini menunjukkan perekonomian membaik," katanya.
Menurut Abdur Rohman, komoditas ikan yang diekspor dari daerah itu adalah tuna beku, garing dan ikan hias air laut.
"Negara tujuan ekspor ikan asal Sumbar di antaranya Amerika Serikat, Malaysia, Hong Kong dan Dubai," katanya.
Sedangkan untuk pengiriman komoditas perikanan antardaerah di Indonesia (domestik keluar) tercatat untuk komoditas perikanan hidup sebanyak 816.089 ekor dan tuna beku dengan tonase 123.567 kilogram.
"Komoditas yang dijual hidup di antaranya lobster, ikan hias air laut, ikan garing, ikan hias air tawar, dan lobster air tawar," ujarnya.
Komoditas perikanan itu dikirim ke beberapa daerah di Indonesia seperti Jakarta, Denpasar dan Batam. "Nilai total pengiriman domestik keluar ini sekitar Rp37,44 miliar," katanya.