Gubernur Sumbar ajak warga tingkatkan persaudaraan

Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi mengajak masyarakat untuk menjadikan peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1445 Hijriah untuk meningkatkan persaudaraan dan solidaritas.

"Momentum peringatan 1 Muharram 1445 H harus dijadikan pengingat untuk bisa lebih baik ke depan. Tingkatkan rasa persaudaraan dan solidaritas. Salah satunya untuk membantu saudara kita yang terimbas bencana," katanya di Padang, Rabu.

Ia mengatakan hal itu saat melepas Pawai Taaruf memperingati 1 Muharam 1445 Hijriah di Kelurahan Koto Baru Nan XX di Padang.

Menurut dia, persaudaraan dan solidaritas penting untuk dipupuk, apalagi saat ini sebagian daerah di Sumbar baru saja terkena banjir dan longsor.

Pemerintah daerah, kata dia, sudah mengucurkan bantuan sesuai kewenangan ke daerah yang tertimpa bencana. Bantuan itu selain alat berat untuk membantu menangani material sisa bencana, juga berupa kebutuhan pokok bagi korban bencana.

"Bantuan untuk pemulihan daerah yang terkena bencana itu dilakukan secara lintas sektor melibatkan kabupaten/kota, provinsi hingga BNPB," katanya.

Dia mengatakan masyarakat yang tidak terkena bencana dan memiliki kelebihan rezeki juga bisa berperan untuk meringankan korban bencana tersebut.

"Hal itu bisa terlaksana jika rasa persaudaraan dan solidaritas antarsesama terpupuk dengan baik. Peringatan 1 Muharam 1445 H ini bisa menjadi momentum untuk itu," katanya.

Peringatan Tahun Baru Islam, katanya, juga penting untuk mendorong peningkatan pengetahuan dan pemahaman generasi muda terhadap ajaran agamanya.

"Generasi penerus harus lebih baik dari generasi saat ini. Itu menjadi kewajiban kita bersama untuk mewujudkannya," ujarnya.

Inisiator Pawai Taaruf memperingati 1 Muharam 1445 Hijriah di Kelurahan Koto Baru Nan XX, Nasrul mengatakan, kegiatan tersebut diikuti anak-anak TPQ dari semua mushalla dan masjid di daerah itu.

"Ini untuk memeriahkan Tahun Baru Islam dan menjadi upaya memperkuat pondasi keimanan generasi muda," katanya.

Sebelumnya, banjir dan longsor melanda tujuh daerah di Sumbar, masing-masing Kabupaten Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Agam, Pasaman Barat, Mentawai, Kota Padang, dan Pariaman.