Bupati Solok: Sikapi perbedaan Hari Raya Idul Adha dengan kebersamaan

id Bupati Solok:, Sikapi perbedaan, Hari Raya, Idul Adha, dengan kebersamaan

Bupati Solok: Sikapi perbedaan Hari Raya Idul Adha dengan kebersamaan

Bupati Solok Epyardi Asda saat memberikan sambutan menjelang shalat Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah di Masjid Agung Darussalam, Islamic Center Koto Baru, Kabupaten Solok, Sumbar (ANTARA/HO-Diskominfo Solok)

Solok (ANTARA) - Bupati Solok Epyardi Asda mengajak masyarakat di daerah itu agar menyikapi perbedaan pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah dengan tetap menumbuhkan rasa kebersamaan dan persatuan tanpa adanya rasa perselisihan.

Hal itu disampaikan Epyardi dalam sambutannya saat melaksanakan salat Idul Adha bersama organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya serta masyarakat setempat di Mesjid Agung Darussalam Islamic Center, Koto Baru, Kecamatan Kubung, Rabu.
"Salat Idul Adha 1444 Hijriah ini ada yang melaksanakan hari ini dan ada juga yang melaksanakan esok hari, namun jangan jadikan ini sebagai penyebab perpecahan di antara kita," kata dia.

Diketahui pelaksanaan salat Idul Adha di beberapa daerah di Solok memang tidak serentak. Karena ada yang melaksanakan hari ini dan ada juga yang melaksanakannya besok (29/6).


Untuk menyikapi hal itu, ia mengajak agar masyarakat berlapang dada. Karena perbedaan adalah sebuah rahmat yang memperkuat rasa ukhuwah islamiah kepada Allah SWT.
"Saya senang karena masyarakat Kabupaten Solok ini merupakan masyarakat yang madani karena dapat menerima perbedaan," ucap dia.

Ia berharap, dengan adanya kebersamaan ini dapat menjadikan Kabupaten Solok ini sebagai daerah yang terbaik di Sumatera Barat.
Selain itu, Bupati Solok juga mengucapkan selamat menunaikan ibadah salat Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah. "Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin," ujar dia.

Ustad Zulfam dalam tausiyahnya disampaikan bahwa Idul Adha merupakan ibadah penyembelihan hewan kurban yang dilaksanakan sebagai bentuk wujud rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang banyak kepada kita, yang diawali dengan salat dua rakaat yang telah kita kerjakan barusan ini. "Oleh karena itu kalau pada saat kita tidak mampu untuk berkurban, maka setelah ini kita mulai meniatkan dan membulatkan tekat kita untuk melaksanakan kurban di tahun besok. Kita harus bisa menargetkan bahwa tahun depan juga bisa untuk berkurban," ucapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan ibadah kurban merupakan ibadah yang paling dicintai oleh Allah. Untuk itu, kalau tidak bisa dilakukan secara tunai, maka dapat membayarnya secara berangsur-angsur. ***3***