Menikmati Durian di Lesehan Jalan Raya Bukittinggi-Padang Sumbar

id Durian sumbar,Berita sumbar,Lesehan Ajo Durian Kayu Tanam (DKT

Menikmati Durian di Lesehan Jalan Raya Bukittinggi-Padang Sumbar

Pengunjung menikmati durian di Lesehan Ajo Durian Kayu Tanam (DKT) yang berada persis di pinggir Jalan Raya Bukittinggi-Padang, di tempat ini buah durian selalu tersedia meski belum waktu musimnya (Antara/Al Fatah)

Parik Malintang (ANTARA) - Durian menjadi salah satu buah yang selalu dicari, di Padang Pariaman Sumatera Barat yang persis berada di jalan raya Bukittinggi-Padang, lesehan buah berduri ini selalu terbuka untuk penikmatnya meski belum masuk waktu musim panen.

"Durian yang kami jual tidak saja dari lokal, bahkan ada yang kami beli langsung ke petani durian di Jambi, hingga meski belum musim di sini, durian itu selalu tersedia untuk wisatawan yang berkunjung," kata salah seorang pengelola lesehan durian, Hadi (28), Minggu.

Ia mengatakan pondok-pondok lesehan durian yang berada tepatnya di Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Padang Pariaman itu terus mengembangkan usaha mandiri mereka sehingga selalu ramai dikunjungi wisatawan yang umumnya berasal dari Kota Padang dan Kota Bukittinggi.

"Kalau hari libur, pengunjung juga asal Riau dan Jambi yang berwisata dari atau ke Bukittinggi dan Padang, durian yang kami jual langsung bisa dibuka dan dicicip sebelum dibeli hingga pengunjung tidak merasa rugi," katanya.

Pengelola membuat beberapa pondok kecil lesehan di lingkungan yang asri, kemudian ditambah dengan lampu hiasan serta menyediakan minuman dan ketan sebagai penambah rasa nikmat durian.

Di lokasi yang persis berada di jalur padat kendaraan di jalur lalu lintas utama di Sumbar itu, juga disediakan panganan yang biasa disebut Bika untuk dijadikan Oleh-Oleh.

Pengunjung juga disediakan tempat parkir gratis yang cukup luas sehingga tempat ini juga cocok menjadi tempat beristirahat sementara dari perjalanan panjang.

Penikmat durian yang datang disilahkan memilih pondok lesehan atau meja mereka sendiri dan memilih langsung durian yang dijual dengan harga sesuai ukuran.

Durian terkecil dijual dengan harga Rp 30 ribu, ukuran menengah Rp 50 ribu dan paling besar Rp 100 ribu.

"Suasananya asri, ada musala juga, anak-anak bebas bermain, cocok jadi rest area sementara sambil menikmati durian segar dengan harga terjangkau," kata salah seorang pengunjung asal Bukittinggi, Widia (33).

Ia mengatakan durian asal Kayu Tanam adalah salah satu durian favorit di Sumbar hingga banyak orang ingin mencicipinya.

"Selera Urang Awak (Orang Minangkabau) tidak sama dengan di kota besar yang lebih memburu durian jenis montong, durian Kayu Tanam paling enak menurut saya ya," kata dia.

"Dan hebatnya pengelola lesehan Ajo Durian Kayu Tanam (Ajo DKT) ini, beliau konsisten menyediakan buah durian walau sebenarnya belum waktu musimnya, rasanya juga tidak asal," pungkasnya.