Wagub Sumbar edukasi petani kurangi pengguna pestisida

id Alahan Panjang, termasuk daerah, dengan, penggunaan pestisida, cukup tinggi

Wagub Sumbar edukasi petani kurangi pengguna pestisida

Salah seorang petani di Nagari Alahan Panjang, Kecataman Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumbar saat menyemprotkan pestisida ke tanaman bawang merah (ANTARA/Laila Syafarud)

Solok (ANTARA) - Wagub Sumbar Audy Joinaldy mengedukasi petani di Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, agar mengurangi penggunaan pestisida mengingat daerah tersebut sebagai salah satu sentra produksi hortikultura dengan penggunaan pestisida yang cukup tinggi.

"Kami mengimbau para petani untuk memperhatikan dosis penggunaan pestisida. Karena berdasarkan data di Alahan Panjang penggunaannya cukup tinggi. Peran dari penyuluh juga harus kita tingkatkan," ujar Audy saat melakukan kunjungan kerja ke Alahan Panjang, Rabu.

Audy mengatakan kendati sulit untuk sepenuhnya beralih ke pertanian organik, namun secara perlahan-lahan penggunaan pestisida harus dikurangi.

Hal ini dilakukan untuk menjaga resistensi, kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dia juga menyarankan agar petani beralih menggunakan pupuk organik untuk perawatan tanaman hortikultura di daerah itu.

Menurutnya, petani di Nagari Alahan Panjang termasuk pengguna pestisida cukup tinggi untuk merawat tanaman mereka dikhawatirkan akan berdampak terhadap kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat setempat.

Salah seorang petani setempat Zulfa Hendri (41) mengaku bahwa tanamannya sangat ketergantungan terhadap penggunaan pestisida.

Ia menyebutkan penggunaan pestisida untuk tanamannya harus dua kali sehari atau tiga kali seminggu.

"Itu pun saat cuaca bagus, kalau cuaca buruk bisa sekali sehari pemakaian pestisida untuk tanaman," ujar dia.

Andi mengatakan mayoritas pekerjaan masyarakat di daerah itu sebagai petani tanaman hortikultura yang rata-rata menggunakan pestisida. Sangat jarang ditemukan petani di daerah itu yang menggunakan pupuk organik.

Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa saat ini tanaman yang dirawatnya berupa cabai dan bawang merah. Taman tersebut membutuhkan banyak pestisida, bahkan dengan harga pupuk yang sangat mahal.

"Apalagi tanaman sejenis bawang merah. Kalau bagi saya ini tanaman yang sangat manja dan butuh perawatan yang intens," ucap dia.

Sebelumnya, Wagub Audy didampingi Wakil Bupati Solok Jon Firman Pandu, bersama petani setempat memanen secara simbolis dua ton kentang hasil dari bantuan bibit yang yang diberikan pemerintah Kabupaten Solok beberapa waktu lalu.