Wayang Golek Kontemporer Curi Perhatian Publik London

id Wayang Golek Kontemporer Curi Perhatian Publik London

London, (ANTARA) - Penampilan teater boneka wayang golek kontemporer "The Lost Forest" (Hutan yang Hilang) produksi Indigo Moon Theater yang dibawakan Anna Ingleby berhasil mencuri perhatian masyarakat Inggris, Sabtu. Pergelaran itu diselenggarakan dalam acara Indonesia Kontemporer (IKON) yang diadakan di gedung SOAS University of London, yang berlangsung selama sehari penuh Sabtu. Teater boneka menggunakan wayang golek dari Asep Sunandar Sunarya dari Bandung dan wayang kancilnya Ki Ledjar Subroto dari Yogyakarta, dibawakan Anna Ingleby dengan jenaka, sehingga menarik perhatian sekitar 200 penonton. Kegiatan itu juga disaksikan Dubes RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia Hamzah Thayeb bersama Ny Lastry Thayeb dan Atase Pendidikan KBRI London Fauzi Soelaiman. "Its Amazing," sangat menarik dan jenaka," ujar salah seorang penonton usai penampilan teater boneka dengan durasi selama 45 karya Anna Ingleby yang belajar wayang golek dari Asep Sunandar dari Bandung dan Ki Lendjar itu dengan diiringi musik yang dikomposer oleh Haviel Perdana. Menyaksikan pertunjukan wayang golek dengan bahasa Inggris di acara Indonesian Kontemporer di SOAS cukup menarik, apalagi dalangnya perempuan orang Inggris, ujar Dimas Darsono yang lama menetap di Inggris. Indigo Moon merupakan kelompok wayang yang sudah pentas berkeliling di berbagai teater di Inggris maupun di kawasan Eropa lainnya. Dubes Hamzah Thayeb kepada ANTARA London mengakui misi KBRI London sejak awal adalah mempromosikan dan meningkatkan saling pengertian di antara bangsa Indonesia dan Inggris, baik antarpemerintah dan parlemen, akademi, maupun masyarakat melalui penampilan seni budaya. Dubes berharap acara bisa digelar dalam skala yang lebih besar lagi seperti yang digelar Malaysia di Trafagar Square. "Saya lagi mencari formasi karena hal ini menyangkut pembiayaan kalau bisa kenapa tidak suatu saat yang perlu dipikirkan," ujarnya. Sementara itu Direktur ARTi UK Felicia Nayoan-Siregar mengakui festival tahun ini berkembang lebih baik dibanding tahun lalu, namun diharapkannya di masa datang akan lebih baik lagi. (*/wij)