Berburu menu takjil menggugah selera di pasar pabukoan Alahan Panjang

id Berburu menu takjil, menggugah selera, di pasar pabukoan, Alahan Panjang

Berburu menu takjil menggugah selera di pasar pabukoan Alahan Panjang

Berburu menu takjil menggugah selera di pasar pabukoan Alahan Panjang (ANTARA/Laila Syafarud)

Solok (ANTARA) - Berburu takjil menjadi salah satu momen yang paling ditunggu kebanyakan masyarakat ketika hendak berbuka puasa. Aktivitas itupun tergambar di pasar pabukoan di pasar tradisional Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Terlihat warga berbondong-bondong mencari menu takjil yang ditawarkan pedagang, mulai dari aneka gorengan, sambal, minuman dingin, aneka kue hingga lamang tapai.

Semua menu yang dijual pun dengan harga yang bersahabat, mulai dari aneka minuman dan bermacam kolak dengan harga Rp5 ribu hingga Rp10 ribu, gorengan Rp1 ribu per biji, jajanan tradisional ondeh-ondeh Rp500 per biji serta sambal mulai dari Rp10 ribu hingga Rp20 ribu sesuai permintaan para pembeli.

Salah seorang pedagang, Pak Osu (60) di Alahan Panjang, Selasa mengatakan ia dan keluarga mulai membuka lapak dagangannya sejak hari pertama puasa Ramadhan 1444 Hijriah.

Biasanya Pak Osu berjualan nasi bungkus di rumah makan miliknya, sementara untuk bulan Ramadhan ia lebih memilih berjualan takjil berupa ondeh-ondeh, beraneka ragam kolak, dan beragam jenis sambal dengan alasan pendapatan lebih menjanjikan.

"Alhamdulillah sejak awal Ramadhan sampai sekarang dagangan kami laris terus. Apalagi sambal, selalu laris-manis," kata dia.

Pak Osu menjual beragam jenis sambal dengan citarasa yang khas resep tradisional diantaranya dendeng rabu (dendeng paru-paru sapi), ayam lado hijau (ayam cabai hijau), redang nangka, gulai, ayam bumbu, dan beragam jenis sambal lainnya.

"Harga pembelian sambal mulai dari Rp15 ribu sesuai permintaan pembeli," ucap dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan biasanya para pembeli lebih ramai mulai dari pukul 17.00 WIB hingga magrib.

Ia juga mengatakan jika dibandingkan tahun lalu, maka tahun ini penjualan lebih meningkat. Karena tahun lalu banyak masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.

Salah seorang warga yang berburu takjil di pasar itu Abral (29) mengatakan keberadaan pasar pabukoan sangat membantu warga yang hendak membeli kebutuhan takjil untuk berbuka puasa.

"Dengan adanya pasar pabukoan ini kita dapat memilih menu yang kita suka untuk berbuka puasa. Bisanya di bulan Ramadhan kita suka bosan dengan menu yang itu-itu saja," katanya.