Solok Selatan miliki pusat kuliner baru, Puja Sera RTH Muara Labuh
Padang Aro (ANTARA) - Bupati Solok Selatan, Sumatera Barat, Khairunas berharap keberadaan pusat jajanan serba ada (Puja sera) yang merupakan pengembangan dari Ruang Terbuka Hijau Muara Labuh tersebut bisa menjadi pusat wisata kuliner dan menjadi salah satu daya tarik di daerah itu.
"Alhamdulillah hari ini kita resmikan pemanfaatan puja sera RTH Muara Labuh yang pembangunannya telah selesai. Kami harapkan ini akan menjadi pusat ekonomi baru," katanya di Padang Aro, Sabtu.
Ke depan, katanya puja sera tersebut akan dikembangkan, salah satunya dengan menambah kapasitas pedagang yang kini hanya 41 pedang sehingga bisa menampung 100 hingga 200 pedagang.
Selain itu, katanya stan-stan pedagang juga perlu diseragamkan sehingga terlihat indah dan rapi. "Saat ini yang seragam baru tempat duduk, nanti akan kita samakan stan-stannya," ujarnya.
Pengembangan RTH tidak akan berhenti dengan pembangunan puja sera, namun akan ditata agar lebih bagus sehingga tidak kalah dengan daerah lain.
"Fasilitasnya akan kita tambah, kita kembangkan sehingga tidak kalah dengan daerah lainnya," ujarnya.
Hadirnya puja sera ini, katanya juga menjawab pertanyaan wisatawan yang berkunjung di Solok Selatan yang menganggap Solok Selatan sebagai kota mati.
"Puja sera sekarang telah menjadi pusat keramaian, pusat wisata kuliner. Ini menjawab anggapan bahwa Solok Selatan seperti kota mati saat malam hari," ujarnya. Dalam kesempatan itu, Bupati meminta masyarakat, para pedagang untuk menjaga kebersihan, bangunan, sehingga pengunjung tidak sekali berkunjung.
"Yang paling penting jangan membedakan harga. Jangan menaikkan harga. Harga harus sama, tidak membedakan mereka wisatawan atau masyarakat setempat," ujarnya.
Khairunas juga mengucapkan terima kasih kepada dua Kerapatan Adat Nagari (KAN) yang di Kecamatan Sungai Pagu yang bersedia menghibahkan lahan RTH tersebut kepada pemerintah setempat sehingga bisa bangun secara maksimal.
Sementara itu Ketua DPRD Solok Selatan, Zigo Rolanda, menyampaikan puja sera akan menjadi ekosistem perekonomian dan menciptakan lapangan kerja dengan melahirkan wirausaha.
"Dulu ketika jualan di pinggir jalan, pembeli hanya bisa memilih satu dua menu. Sekarang sudah banyak pilihan dan terjadi perputaran ekonomi," ujarnya.
Dengan hadirnya puja sera, katanya masyarakat bisa menikmati suasana malam Muara Labuh yang mulai hidup.
Kendati begitu, ia berpesan agar puja sera tersebut bisa dijaga. "Masyarakat, pedagang harus bisa menjaga. Bersama-sama menjaga," ujarnya.
Ia mendorong RTH Muara Labuh terus dilakukan dikembangkan dan dipercantik sehingga bisa menjadi ikon baru di Solok Selatan.
Dalam peresmian penggunaan Puja sera RTH Muara Labuh tersebut, Pemkab Solok Selatan menggratiskan masyarakat untuk menikmati kuliner yang dijual.
"Alhamdulillah hari ini kita resmikan pemanfaatan puja sera RTH Muara Labuh yang pembangunannya telah selesai. Kami harapkan ini akan menjadi pusat ekonomi baru," katanya di Padang Aro, Sabtu.
Ke depan, katanya puja sera tersebut akan dikembangkan, salah satunya dengan menambah kapasitas pedagang yang kini hanya 41 pedang sehingga bisa menampung 100 hingga 200 pedagang.
Selain itu, katanya stan-stan pedagang juga perlu diseragamkan sehingga terlihat indah dan rapi. "Saat ini yang seragam baru tempat duduk, nanti akan kita samakan stan-stannya," ujarnya.
Pengembangan RTH tidak akan berhenti dengan pembangunan puja sera, namun akan ditata agar lebih bagus sehingga tidak kalah dengan daerah lain.
"Fasilitasnya akan kita tambah, kita kembangkan sehingga tidak kalah dengan daerah lainnya," ujarnya.
Hadirnya puja sera ini, katanya juga menjawab pertanyaan wisatawan yang berkunjung di Solok Selatan yang menganggap Solok Selatan sebagai kota mati.
"Puja sera sekarang telah menjadi pusat keramaian, pusat wisata kuliner. Ini menjawab anggapan bahwa Solok Selatan seperti kota mati saat malam hari," ujarnya. Dalam kesempatan itu, Bupati meminta masyarakat, para pedagang untuk menjaga kebersihan, bangunan, sehingga pengunjung tidak sekali berkunjung.
"Yang paling penting jangan membedakan harga. Jangan menaikkan harga. Harga harus sama, tidak membedakan mereka wisatawan atau masyarakat setempat," ujarnya.
Khairunas juga mengucapkan terima kasih kepada dua Kerapatan Adat Nagari (KAN) yang di Kecamatan Sungai Pagu yang bersedia menghibahkan lahan RTH tersebut kepada pemerintah setempat sehingga bisa bangun secara maksimal.
Sementara itu Ketua DPRD Solok Selatan, Zigo Rolanda, menyampaikan puja sera akan menjadi ekosistem perekonomian dan menciptakan lapangan kerja dengan melahirkan wirausaha.
"Dulu ketika jualan di pinggir jalan, pembeli hanya bisa memilih satu dua menu. Sekarang sudah banyak pilihan dan terjadi perputaran ekonomi," ujarnya.
Dengan hadirnya puja sera, katanya masyarakat bisa menikmati suasana malam Muara Labuh yang mulai hidup.
Kendati begitu, ia berpesan agar puja sera tersebut bisa dijaga. "Masyarakat, pedagang harus bisa menjaga. Bersama-sama menjaga," ujarnya.
Ia mendorong RTH Muara Labuh terus dilakukan dikembangkan dan dipercantik sehingga bisa menjadi ikon baru di Solok Selatan.
Dalam peresmian penggunaan Puja sera RTH Muara Labuh tersebut, Pemkab Solok Selatan menggratiskan masyarakat untuk menikmati kuliner yang dijual.