Simpang Empat (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Agam, Sumatera Barat menggelar rapat tim pengawasan orang asing bersama pihak terkait di Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat dalam rangka menyambut pelaksanaan program Visit Beautiful West Sumatera (VBWS) 2023.
"Dengan adanya peluncuran Visit Beatiful West Sumatera maka investor dan wisatawan akan berdatangan ke Sumbar termasuk Pasaman Barat. Tentu ini akan menjadi perhatian kita kedepannya," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Agam Adityo Agung Nugroho di Simpang Empat, Rabu.
Ia mengatakan pihaknya mendukung penuh program dari Pemprov Sumbar namun juga sesuai kewenangan Kantor Imigrasi pengawasan terhadap orang asing akan ditingkatkan.
Menurutnya pengawasan terhadap orang asing tidak saja tugas dari Kantor Imigrasi tetapi juga tugas bersama pemangku kebijakan dan masyarakat.
"Pemkab Pasaman Barat dengan jajarannya serta masyarakat tentu diminta kerja samanya dalam pengawasan orang asing karena daerah ini memiliki perusahaan kebun sawit dan objek wisata yang akan dikunjungi," ujarnya.
Untuk saat ini ada 26 orang tenaga kerja asing dengan perizinan lengkap di pertambangan biji besi dan perusahaan kebun kelapa sawit.
Kepala Sub Bidang Intelijen Keimigrasian Kemenkumham Sumbar Tegas Hadiyanto mengatakan program Visit Beautiful West Sumatera merupakan program yang harus didukung bersama dalam memajukan wisata di Sumbar termasuk Pasaman Barat.
Apalagi, diperkirakan ada 8,2 juta wisatawan akan berkunjung ke Sumbar termasuk Pasaman Barat yang banyak memiliki objek wisata yang indah.
"Dengan kemungkinan kunjungan wisatawan meningkat maka kedatangan orang asing juga akan meningkat. Ini yang harus kita awasi bersama," sebutnya.
Untuk pengawasan itu tentu dibutuhkan kerja sama semua pihak dalam pengawasan orang asing termasuk masyarakat.
Staf Ahli Bidang Pemerintahan Pemkab Pasaman Barat Edison Zalmi mengatakan pengawasan orang asing memang perlu ditingkatkan karena selain banyak objek wisata, perusahaan perkebunan sawit juga Pasaman Barat berbatasan langsung dengan Sumatera Utara.
"Tentu dengan adanya rapat bersama ini akan sangat membantu pengawasan orang asing kedepannya. Partisipasi masyarakat juga sangat diharapkan agar investasi berjalan aman dan wisata Pasaman Barat semakin berkembang," harapnya. *
