Soal beras Bulog dioplos di Medan, ini penjelasan Bulog Sumut

id Beras Bulog,Beras oplosan,DPRD Kota Medan,Afif Abdillah

Soal beras Bulog dioplos di Medan, ini penjelasan Bulog Sumut

Beras Bulog yang ada Hypermart, Jakarta, Rabu (8/2/2023). (Dok ANTARA)

Medan (ANTARA) - Pimpinan Wilayah Sumut Perum Bulog Arif Mandu mengatakan berita yang beredar jika beras Bulog dioplos di Kota Medan, Sumatera Utara, merupakan hoaks atau informasi bohong.

"Kami pastikan kabar itu tidak benar, itu kabar hoax. Ini hanya masalah persepsi saja," tegas Arif dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPRD Kota Medan, Sumut, Senin.

Dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi III DPRD Kota Medan Afif Abdillah, ia mengaku, kabar pengoplosan beras Bulog ini cuma kesalahan persepsi belaka.

Ia menerangkan bahwa yang terjadi adalah pergantian kemasan beras Bulog dari karung 50 kilogram/kg menjadi karung lima kg.

"Jadi beras ukuran 50 kg kita ganti jadi lima kg agar terjangkau masyarakat. Tapi harga tetap mengikuti HET (harga eceran tertinggi), yaitu Rp9.950/kg atau Rp49.750/lima kg," ungkapnya.

Arif mengakui pihaknya menjual beras Bulog kualitas medium ke Pemkot Medan melalui Perumda Pasar berkolaborasi dengan PT Pilar Grup untuk pendistribusian ke masyarakat.

"Prinsipnya selama beras itu dijual dengan mengikuti HET Rp9.950/kg, maka tidak ada masalah," kata Arif.

Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, Benny Iskandar Nasution menyebut kabar pengoplosan beras Bulog di daerah ini merupakan kesalahan persepsi.

"Namun kemasan lima kg, kita pastikan ada tulisan 'Bulog' di karung beras. Artinya warga tahu kalau itu beras Bulog, meski kemasan lebih baik," katanya.

Ketua Komisi III DPRD Kota Medan, Afif Abdillah usai mendengarkan penjelasan para pemangku kepentingan tetap meminta semua pihak terkait mengawasi pendistribusian beras Bulog ini.

"Alhamdulillah, bila kabar ini tidak benar. Meski begitu, tetap harus ada pengawasan yang serius karena menyangkut hajat hidup orang banyak," tegas Afif.