Ketua DPRD Sumbar nilai penerapan ABS-SBK alami kemunduran

id DPRD Sumbar,Padang,Sumbar

Ketua DPRD Sumbar nilai penerapan ABS-SBK alami kemunduran

Ketua DPRD Sumbar Supardi (ANTARA/HO DPRD Sumbar)

Padang (ANTARA) - Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Supardi menilai penerapan filosofi Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah (ABS SBK) telah terjadi kemunduran dalam tatanan kehidupan masyarakat.

"Hal ini terbukti dengan masih tingginya prilaku menyimpang salah satunya LGBT," kata dia saat menghadiri Ta’limul Abawayn Yayasan Al Huffazh di Gor M Yamin Kota Payakumbuh.

Ia menilai filosofis Adat Minangkabau yang telah melekat dalam pola kehidupan masyarakat, yaitu ABS-SBK hanya tinggal slogan pada saat sekarang. Begitupun dengan sejarah lainnya seperti Sumbar merupakan gudang para ulama, namun kondisi itu tidak sama lagi.

"Jika nilai- nilai keagamaan tidak ditanamkan sejak dini, kita pesimistis Sumbar akan mengulagi sejarah," katanya.

Menurut dia Sumbar merupakan salah satu daerah dengan presentase LGBT tinggi di Indonesia, begitupun dengan angka pengguna dan peredaran narkoba.

"Untuk menekan angka tersebut, tidak bisa diberatkan kepada pemerintahan saja, melainkan kontribusi besar orang tua," kata dia.

Hal lain yang harus menjadi perhatian yaitu berkembangnya teknologi yang pesat. Pada saat ini, lanjutnya anak-anak dapat mengakses apa saja melalui telepon pintar dengan itu mereka bisa melihat hiburan yang tidak seharusnya mereka tonton sehingga akan berdampak buruk terhadap psikologis di masa depan.

Dia berharap ada tokoh-tokoh dakwah dari Sumbar yang bisa berbicara pada tingkat nasional, sekarang ada ratusan pendakwah yang mendapatkan tempat pada skala nasional, tidak ada satupun dari Sumbar.

"Ke depan harus ada dari ranah Minang yang kita cintai ini. Sumbar harus memiliki tokoh pejuang dakwah yang mendapatkan tempat di nasional, " katanya.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dirilis pada tahun 2022 lalu, Sumbar berada di posisi kelima dengan jumlah LGBT terbanyak, terdapat kurang lebih 18 ribu orang yang tercatat sebagai LGBT.

Sementara itu Ketua Yayasan Al Huffazh Edi Kusmana mengatakan kegiatan Ta’limul Abawayn merupakan kegiatan rutin yang di digelar tiga bulan sekali dengan menghadirkan ustadz yang berpengalaman dan unsur pemerintah daerah.

Ia menerangkan bahwa Ta’limul Abawayn Al Huffazh School semakin hari semakin berkualitas.

"Istimewanya, d isamping menghadirkan narasumber Ustadz Muhammad Rijal yang kompeten di bidangnya, Ta’limul Abawayn yang kali ini juga dihadiri oleh Ketua DPRD Sumbar Supardi ," kata dia.