Batusangkar (ANTARA) - Realisasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat periode Januari 2023 masih terbilang rendah karena masih terkendalanya proses penebusan menggunakan kartu tani.
Account Executive Pupuk Indonesia Wilayah Sumatera Barat Royka Zelmi di Batusangkar Jum'at, mengatakan untuk jenis pupuk subsidi jenis urea di Tanah Datar periode Januari baru terealisasi sekitar 30 persen, sedangkan untuk jenis pupuk Phonska atau NPK baru terealisasi sekitar 64 persen.
"Kendala penyaluran pupuk tersebut tidak terlepas dari kendala yang tejadi terkait belakangan ini, yaitunya yang dominan adalah kartu tani," kata Royka Zelmi saat menghadiri rapat penyaluran pupuk di Kabupaten Tanah.
Ia mengatakan, perpindahan dari sebelumnya menggunakan aplikasi T-Pubers ke kartu tani memang terjadi kendala dan perlu penyesuaian ulang kembali bagi petani.
Namun dari sejak diberlakukannya kartu tani tersebut, pihaknya mengaku telah melakukan koordinasi dan sosialisasi bersama pihak terkait dan masyarakat.
"Sejak diberlakukannya kartu tani ini kami telah melakukan koordinasi dengan baik. Saya percaya pihak Bank Mandiri juga telah bekerja secara maksimal terkait pengadaan kartu tani ini," katanya.
Sementara itu Perwakilan Bank Mandiri Wilayah Sumatera Barat Fitrah, mengaku untuk pengambilan pupuk menggunakan kartu tani masih mengalami beberapa kendala, baik berupa pendistribusian kartu tani maupun infrastruktur mesin edisi.
Dari sebanyak 41.166 kartu tani yang masuk ke alokasi pupuk 2023 di Kabupaten Tanah Datar, sudah terdistribusi sebanyak 27.941 kartu atau sebanyak 68 persen, dan sisanya masih diusahakan.
Sementara dari sebanyak 121 kios pupuk yang ada di Kabupaten Tanah Datar posisi yang sudah terpasang sebanyak 105 mesin edisi.
"Kendala itu bukan hanya di kami, kami juga memohon ke Kementerian Pertanian bagi yang belum bisa menggunakan kartu tani agar akses T-Pubersnya dibuka," katanya.
Sementara Bupati Tanah Datar Eka Putra mengatakan, tidak jelasnya penggunaan kartu tani menjadi masalah di kalangan petani di Tanah Datar.
Tidak jarang antara pemilik kios pupuk dengan petani sering terjadi pertikaian. Di satu sisi pupuk adalah kebutuhan bagi petani dan satu sisinya aturan pendistribusian dari kios.
Sementara dengan keluhan yang terjadi di masyarakat tersebut pihak Bank sebagai penyedia infrastruktur tidak menjalin komunikasi yang baik dengan kios dan masyarakat.
Untuk itu Bupati meminta pihak Bank Mandiri untuk memperbaiki sistem penyalurannya sehingga masyarakat bisa mendapatkan pupuk.
"Bukan saya menolak kartu tani ini, saya sebagai kepala daerah tetap mensuport asalkan sistemnya jelas, perbaiki komunikasi, bagaimana kita mencari solusi bersama agar petani bisa mendapatkan pupuk," katanya.
Berita Terkait
Subsidi listrik ke PLN Rp75,83 triliun, wujud negara hadir sediakan akses listrik terjangkau
Jumat, 15 Maret 2024 16:46 Wib
Pasaman Barat peroleh kuota pupuk bersubsidi tanaman pangan 20.156 ton
Rabu, 6 Maret 2024 18:43 Wib
Agam dapat kuota pupuk subsidi 13.478 ton pada 2024
Jumat, 16 Februari 2024 15:27 Wib
Pemkab Agam keluarkan surat rekomendasi bagi UKM beli BBM subsidi
Senin, 29 Januari 2024 17:59 Wib
KPR/KPRS program subsidi FLPP di Bank Nagari untuk Wujudkan rumah impian anda
Senin, 22 Januari 2024 15:33 Wib
Wujudkan rumah impian dengan KPR/KPRS program subsidi FLPP di Bank Nagari
Minggu, 21 Januari 2024 17:36 Wib
Polres Pasaman Barat tangkap pelaku penyelewengan BBM subsidi
Sabtu, 6 Januari 2024 16:08 Wib
Dampak makin mahalnya harga pupuk non subsidi
Selasa, 2 Januari 2024 16:26 Wib