Sempat diserang hama wereng, Produksi padi Pariaman kembali meningkat

id produksi padi,kota pariaman,Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan

Sempat diserang hama wereng, Produksi padi Pariaman kembali meningkat

Buruh tani memanen padi di kawasan desa Blang Jaro, Kecamatan Indra Puri, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa (18/10/2022). . ANTARA FOTO/Ampelsa/foc. (ANTARA FOTO/AMPELSA)

Pariaman (ANTARA) - Produksi padi di Kota Pariaman, Sumatera Barat pada 2022 mencapai 26 ribu ton atau meningkat sekitar 1.000 ton dari produksi 2021 yang hanya 25 ribu ton meskipun sebelumnya sempat diserang hama wereng .

"Sebelumnya sawah di Pariaman diserang hama wereng, meskipun mempengaruhi produksi namun Alhamdulillah produksi padi kita meningkat," kata Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman Dasril di Pariaman, Rabu.

Peningkatan produksi padi tersebut tidak terlepas dari penggantian bibit varietas padi untuk menghindari terserang hama.

Pengadaan bibit padi tersebut dibantu pemerintah pusat melalui provinsi untuk 500 hektare lahan sawah di daerah itu.

Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan juga menyalurkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) yang penganggarannya tidak saja dari APBD Kota Pariaman namun juga pemerintah provinsi dan pusat sehingga dapat membantu proses tanam dan panen yang dilakukan petani.

"Kami juga menginventarisir alsintan yang ada di kelompok petani," katanya.

Bagi yang alsintan yang rusak maka pihaknya akan mendatangkan teknisi dari provinsi untuk memperbaiki sedangkan kelompok tani yang tidak menggunakan lagi alsintannya maka bantuan tersebut akan dialihkan ke kelompok tani yang lain.

Ia menyebutkan saat ini luas lahan sawah di Pariaman berdasarkan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan mencapai 1.764 hektare.

Pihaknya terkendala dengan perluasan lahan pertanian karena kondisi tanah serta pembangunan di Pariaman. Namun upaya yang sedang dilakukan oleh dinas tersebut untuk memperluas area tanam padi yaitu dengan memanfaatkan lahan sawah terlantar dengan luas 225 hektare untuk ditanami padi.

Ia menyampaikan produksi padi di Pariaman pada 2022 telah mencukupi kebutuhan warga Pariaman bahkan sekitar 1.200 ton dipasarkan keluar daerah itu.

Namun, lanjutnya permasalahan yang dihadapi oleh petani di daerah itu yaitu adanya tengkulak yang dapat merugikan petani serta kurangnya petani dari kalangan muda.

"Sekarang kami sedang menggerakkan petani milenial yang jumlahnya saat ini sekitar 1.500 orang," ujarnya.