Puluhan penyair Indonesia dan Asia Tenggara ramaikan Payakumbuh Poetry Festival

id berita payakumbuh, berita sumbar

Puluhan penyair Indonesia dan Asia Tenggara ramaikan Payakumbuh Poetry Festival

 Persiapan Payakumbuh Poetry Festival (PPF) 2022 yang akan dibuka pada Minggu (4/12). (Antara/Istimewa)

Payakumbuh (ANTARA) - Puluhan penyair serta musisi dari berbagai wilayah di Indonesia dan Asia Tenggara beserta para pemenang sayembara penulisan Puisi Payakumbuh Poetry Festival (PPF) 2022 akan meramaikan PPF 2022 yang mulai dibuka pada Minggu 4 Desember 2022.

Direktur PPF 2022, S Metron Masdison di Payakumbuh, Sabtu, mengatakan bahwa penyair dari sejumlah wilayah di Indonesia dan Asia Tenggara telah sampai di Kota Payakumbuh dan akan disambut jamuan makan malam oleh Pj Walikota Payakumbuh Rida Ananda.

“Semua sudah kita siapkan semaksimal mungkin. Narasumber, penyair-penyair dari berbagai wilayah di Indonesia, musisi serta komunitas-komunitas yang terlibat telah sampai di Payakumbuh ,” ujar S Metron.

Ia mengatakan pada jamuan makan malam ini juga dilengkapi dengan Pertunjukan Talempong Goyang Sanggar Lubuak Batang, serta pembacaan puisi oleh Hudan Nur dari Kalimantan Selatan dan Abe Bareto dari Timor Leste.

Disampaikannya festival secara resmi dibuka pada Minggu 4 Desember 2022 dan festival puisi tahun ini sejumlah pertunjukan budaya telah disiapkan, mulai dari pertunjukan budaya hingga diskusi sastra.

"Tiap-tiap kegiatan akan diisi oleh penyair-penyair dari Indonesia dan negeri tetangga, Vietnam, Filipina, serta Thailand. Hari pertama festival diisi oleh diskusi bersama Ali Bao dari Vietnam yang akan berbicara mengenai kondisi dunia sastra di negeri kelahirannya," katanya.

Selanjutnya buku puisi Fitra Yanti, Sepetak Sawah di Kerampang juga kan dibahas penyair Esha Tegar Putra. Karya pemenang Sayembara Puisi PPF 2022 pun akan dibedah oleh Ketua Dewan Juri Sayembara Puisi PPF 2022, Zen Hae.

Malam pembukaan festival berisi seremonial serta beragam pertunjukan. Akan tampil musisi tradisi Ahmad Yusin dengan pertunjukan musik Sampelong. Karya-karya pemenang lomba puisi visual se Indonesia, grup musik eksperimental Digothal : The Mountain Dweller dari Bali akan menampilkan pertunjukan Puisi Bunyi.

Diskusi bersama penyair Ahda Imran dan Saut Situmorang akan menjadi agenda di hari kedua dan akan membahas persoalan-persoalan puisi Indonesia hari ini.

Di samping itu, peraih sastrawan Filipina peraih Southeast Asia Write Award (S.E.A.Write) 2007. Dr. Michael M.Coroza juga akan menjadi pembicara di sesi diskusi lainnya. Dosen di Ateneo De Manila University ini akan membicarakan persoalan sastra di Filipina serta relevansinya dengan Indonesia.

Ia mengatakan untuk pelajar SMA sederajat, juga disediakan forum diskusi yang akan dipandu oleh sastrawan asal Bali Ni Made Purnama Sari. Di sini Ni Made Purnamasari akan bercerita dan mengajak pelajar mengenal dunia sastra serta mendiskusikan berbagai hal terkait puisi.

Semua diskusi berlangsung sepanjang siang. Penampilan musik dan sastra lisan Basijobang oleh Maestro Sijobang Dt Kodo bakal membuka rangkaian kegiatan di malam ketiga.

Setelahnya akan ada penampilan Syair Sufi Surau Minangkabau, Nazham Tarekat dan Nazham Insan. Tak lama setelahnya, berturut-turut tampil karya pemenang Lomba Puisi Visual, Rantak Puisi, serta pertunjukan Puisi Bunyi.

Di hari terakhir festival pada 6 Desember 2022, Penyair dari Thailand, Thaweesak PI, bakal membahas dinamika dunia sastra Thailand. Setelahnya penyari Alpha Hambaly dari Jakarta akan membicarakan buku puisi terbaru Yeni Purnama Sari, Berumah di Kesunyian. Dua diskusi pada hari terakhir festival ini menutup rangkaian diskusi sastra PPF 2022.

"Kami berharap agar rangkaian diskusi itu bisa memancing berkembangnya cara pandang yang segar terhadap dunia sastra di Indonesia dan Asia Tenggara. Pada hari penutupan juga akan diumumkan pemenang lomba," ujarnya.