Jakarta, (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mengalami cuaca berawan pada Rabu.
Dalam laman www.bmkg.go.id dikutip ANTARA di Jakarta, Rabu, potensi cuaca berawan pada siang hari bakal terjadi di Padang, Bengkulu, Yogyakarta, Semarang, Samarinda, Bandar Lampung, Pekanbaru, Mamuju, Manado, dan Palembang. Namun cuaca di Ternate akan berawan tebal.
Cuaca cerah berawan diperkirakan terjadi di Denpasar, Serang, Gorontalo, Jambi, Tarakan, dan Kota Jayapura saat siang hari.
Hanya Jakarta yang siang hari diperkirakan mengalami cuaca cerah.
Lebih lanjut BMKG memprediksi bahwa hujan berintensitas ringan bakal hadir di Banda Aceh, Palangkaraya, Tanjung Pinang, Kupang, Manokwari, serta Kendari di siang hari.
Cuaca di Bandung, Surabaya, Pontianak, dan Medan berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang.
Hujan lebat yang disertai kilat dan petir pada siang hari berpotensi terjadi di Banjarmasin, Pangkal Pinang, Ambon, Mataram, dan Makassar.
Pada malam hari, cuaca berawan akan terjadi di Banda Aceh, Serang, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Mataram, Manokwari, dan Kendari.
BMKG menyatakan suhu di sejumlah daerah itu akan mencapai 18-33 derajat Celcius, dengan tingkat kelembaban 55-100 persen.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau semua pihak terus waspada terhadap cuaca ekstrem karena potensi terjadinya bencana hidrometeorologi diperkirakan secara merata. Puncak musim hujan akan terjadi pada Desember mendatang.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menuturkan bahwa distribusi cuaca utamanya awan hujan dalam satu minggu terakhir yang dimulai sejak 21-26 November 2022 terus berpindah secara bolak-balik dari Sumatra hingga Papua.
“Ini memberikan gambaran bagi kita bahwa secara normal, secara monsun atau secara musiman kita akan masuk di musim hujan. Artinya puncak musim hujan di Indonesia itu dari Desember sampai Februari,” ujarnya.
Meski puncaknya baru terjadi pada bulan Desember, hujan yang selama dua bulan terakhir nampak turun lebih deras dan cepat disebabkan antara lain Indian Ocean Dipole (IOD) ataupun indeks minor yang negatif.
Hal tersebut menyebabkan awan yang mengonveksi hujan, menjadi lebih tebal dan memperkuat intensitas turunnya hujan di seluruh kawasan Indonesia dengan fluktuasi yang hampir merata.
“Sehingga kita di bulan Desember ini kita masih harus terus waspada dengan potensi hujan intensitas tinggi dan potensi bencana ikutannya dari aspek hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor,” ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG prakirakan sebagian wilayah Indonesia alami cuaca berawan
Berita Terkait
BNPB: Sumbar harus belajar dari tragedi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Jumat, 8 November 2024 20:47 Wib
Pemkab Agam tetapkan Status Siaga Darurat Gunung Marapi
Jumat, 8 November 2024 14:48 Wib
DPR minta BNPB dan pemda proaktif koordinasi soal mitigasi bencana
Selasa, 29 Oktober 2024 19:56 Wib
Alat EWS banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumbar mulai dioperasikan
Senin, 28 Oktober 2024 11:47 Wib
Jembatan Gantung Kampung Baru Tambang diperbaiki dengan DSP BNPB 2024
Senin, 21 Oktober 2024 12:07 Wib
RI perkuat sistem peringatan dini gempa dengan teknologi can ggih
Jumat, 11 Oktober 2024 14:31 Wib
BNPB tegaskan perguruan tinggi mitra strategis pengurangan risiko bencana
Selasa, 8 Oktober 2024 18:39 Wib
Era Sukma Munaf: bantuan terhadap 1240 unit rumah rusak akibat bencana masih menunggu SK BNPB
Selasa, 1 Oktober 2024 9:57 Wib