Tim Pengabdian Masyarakat Unand Komitmen Tingkatkan Pemasaran UMKM Kerupuk Kulit "Rizky" di Padang

id Pkm unand,Kerupuk kulit rizky

Tim Pengabdian Masyarakat Unand Komitmen Tingkatkan Pemasaran UMKM Kerupuk Kulit "Rizky" di Padang

Kerupuk kulit Rizky. (ANTARA/ist)

Padang (ANTARA) - Mengingat semakin ketatnya persaingan di antara UMKM bidang makanan di Sumbar yang menurut data BPS 2021 saat ini mencapai 45,26 ribu dari total 100.712 unit, memaksa pelaku usaha melakukan penguatan produk dan strategi pemasarannya.

Dalam memperkuat produk dan pemasaran tersebut tentunya membutuhkan dukungan dari berbagai stakeholder dan mitra salah satunya dari perguruan tinggi.

Hal ini yang terjadi pada UMKM yang berada di kota Padang yang merupakan UMKM kerupuk kulit “Rizky” yang berada di Lubuk Buaya, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat yang sudah berdiri sejak awal tahun 2006.

UMKM ini telah menjadi binaan Universitas Andalas Padang lewat kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Dalam hal ini Tim Pengabdian masyarakat dari Universitas Andalas yang diketuai Dr. Indri Juliyarsi (Fakultas Peternakan) dan beranggotakan Prof. Tuty Anggraini (Fakultas Teknologi Pertanian), Dr. Ahmad S. Indrapriyatna (Fakultas Teknik Informasi), Dr. Sri Melia, Ade Sukma, Ph.D dan Rizki Dwi Setiawan, M.Si (Fakultas Peternakan) serta tim pendukung mahasiswa melakukan program Pengabdian Masyarakat pada UMKM “Rizky” dengan salah satu yang menjadi target dari program pengabdian tersebut adalah peningkatan pemasaran produk guna mengembangkan bisnis usaha kerupuk kulit “Rizki”.

Target tersebut dilatarbelakangi karena untuk UKM yang sudah berdiri sejak tahun 2006, UMKM “Rizky” saat ini memproduksi kerupuk kulit hanya sekitar 100 kantong per tiga hari dan dipasok ke sentra oleh-oleh makanan khas Padang.

Dalam pelaksanaan program pengabdian masyarakat, Tim pengabdian menjelaskan bahwa dalam mengembangkan model promosi produk kerupuk kulit “Rizki” dirasa sangat perlu menggunakan piranti pemasaran yang bisa menarik perhatian. Tahap pertama yang dilakukan oleh tim pengabdian adalah dengan memperbaiki kemasan dengan jenis yang lebih menarik dan penggunaan label sticker kemasan sebagai identitas dari produk. Label pada produk memberikan identitas dan gambaran produk serta menjadi penguat dalam pemasaran peoduk.
Kerupuk kulit Rizky. (ANTARA/ist)
Selanjutnya tim pengabdian melakukan pengadaan berbagai alat promosi/sosialisasi seperti etalase display produk untuk memajang produk kerupuk kulit agar lebih menarik, pembuatan dan pemasangan banner pada tempat penjualan untuk menarik perhatian konsumen sehingga dapat meyakinkan konsumen untuk membeli produk.

Dengan menerapkan perangkat pemasaran berupa kegiatan promosi tersebut diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan penjualan produk yang pada akhirnya bertujuan untuk mengembangkan usaha bisnis dari UMKM kerupuk kulit “Rizky”. *