Pariaman kombinasikan sosialisasi manfaat kontrasepsi dengan penanganan stunting wujudkan keluarga berkualitas

id Pemko Pariaman,Berita Pariaman,Berita sumbar,keluarga berkualitas pariaman,Stunting Pariaman

Pariaman kombinasikan sosialisasi manfaat kontrasepsi dengan penanganan stunting wujudkan keluarga berkualitas

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Pariaman, Sumbar Gusniyetti Zaunit menjadi narasumber pada pembinaan penggunaan alat kontrasepsi untuk penanganan stunting di Pariaman, Rabu. ANTARA/Aadiaat M. S. 

Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat mengkombinasikan sosialisasi manfaat penggunaan alat kontrasepsi kepada pasangan usia subur seiring dengan penanganan stunting guna mewujudkan keluarga berkualitas di daerah itu.

"Penggunaan alat kontrasepsi tujuannya untuk menciptakan keluarga berkualitas dan penurunan angka stunting," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit saat sosialisasi di Pariaman, Rabu.

Menurutnya penggunaan alat kontrasepsi memiliki keterkaitan erat dengan angka stunting dan menciptakan keluarga berkualitas di Pariaman.

Ia menjelaskan penggunaan kontrasepsi bertujuan untuk mencegah 4T yaitu terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak, dan terlalu dekat.

"Ini memicu kondisi tidak terpenuhinya pola pengasuhan, perhatian, kebutuhan, baik nutrisi maupun kasih sayang orang tua yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak," katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya pihaknya hari ini mengundang sekitar 100 orang pasangan subur di daerah itu untuk dilakukan pembinaan penggunaan alat kontrasepsi guna mencegah stunting.

Selain melakukan pertemuan pihaknya juga telah membentuk tim pendamping keluarga untuk mendampingi keluarga di daerah itu dalam penanganan stunting yang sekaligus menyosialisasikan penggunaan alat kontrasepsi.

Bahkan, kata dia tim tersebut tidak saja mendampingi warga yang telah menikah dan memiliki anak namun juga menyosialisasikan pentingnya menjadi keluarga semenjak calon pengantin.

Hal tersebut dilakukan karena stunting di Pariaman berada pada angka 10 persen dan ditargetkan dapat menjadi 0 pada 2024.

Selain itu peserta baru keluarga berencana di daerah itu pada 2021 mencapai 1.465 peserta atau 98,2 persen dari target sedangkan pada tahun ini target yang diberikan lebih banyak dua kali lipat atau mencapai 3.435 peserta yang realisasinya hingga Agustus baru mencapai 37,93 persen.

Ia berharap dengan upaya yang dilakukan tersebut maka tidak saja dapat memberikan pemahaman kepada warga tentang pentingnya jarak kelahiran anak namun juga menangani stunting.