Solok raih penghargaan sebagai kota stop buang air besar sembarangan

id Solok raih penghargaan, sebagai kota stop, buang air besar, sembarangan

Solok raih penghargaan sebagai kota stop buang air besar sembarangan

Wakil Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra (ANTARA/HO-Prokomp Solok)

Solok (ANTARA) - Kota Solok menerima penghargaan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) sebagai kota stop buang air besar sembarangan (BABS) atau 100 persen Open Defecation Free (ODF) salah satu indikator percepatan penurunan stunting dari Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) pusat.

Wakil Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra di Solok, Selasa bersyukur atas keberhasilan yang diraih oleh Kota Beras serambi Madinah dalam mencapai target Open Defecation Free.

Menurut dia penghargaan yang telah diterima tersebut sebagai bukti bahwa seluruh wilayah di Kota Solok telah terbebas dari perilaku buang air besar sembarangan.

“Sukses dalam pelaksanaan program STBM tidak terlepas dari peran semua pihak baik pemerintah, masyarakat, dan semua elemen yang terlibat," ujar dia.

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat yaitu Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan atas keberhasilan suatu daerah dalam mengubah perilaku hidup bersih dan sehat.

“Capaian ini merupakan hasil upaya pemerintah daerah, HAKLI Kota Solok, Dinas Kesehatan, dan Forkopimda serta masyarakat Kota Solok dalam mengampanyekan dan mendukung untuk hidup bersih dan sehat,” katanya.

Ketua HAKLI Kota Solok Wendri Herman mengatakan penghargaan tersebut juga sebagai bentuk apresiasi pemerintah pusat atas kemampuan Pemkot Solok dalam melahirkan inovasi-inovasi baru berbasis lima pilar STBM diantaranya stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan, pengelolaan sampah serta pengelolaan limbah cair.

”Penghargaan STBM Berkelanjutan mewajibkan daerah mencapai 100 persen stop buang air besar sembarangan serta membuat inovasi kesehatan yang sifatnya memberdayakan dan bermanfaat kepada masyarakat,” kata dia.

Ia terus mengajak seluruh komponen pemangku kepentingan dan masyarakat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan membudayakan STBM demi mencegah stunting dan penyakit menular berbasis lingkungan.

Wendri menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam membantu mendorong akses sanitasi yang layak dalam rangka menuju masyarakat yang sehat dan aman.

“Ke depannya kita berharap Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award lima pilar berkelanjutan bisa kita raih," ucap dia.

Selain itu, tentunya dengan inovasi-inovasi dan komitmen serta dukungan dari semua pihak, hal ini untuk mewujudkan Kota Solok yang bersih dan nyaman bagi masyarakatnya.

"Terima kasih kepada Pemkot Solok dan semua stakeholder yang telah mendukung upaya perbaikan akses sanitasi ini sehingga melalui kolaborasi program yang berkelanjutan dan pemberian reward bagi yang sudah mencapai kategori ODF,” katanya.