Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kecamatan di Sawahlunto dikukuhkan

id Stunting Sawahlunto,Berita Sawahlunto,Berita sumbar

Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kecamatan di Sawahlunto dikukuhkan

Wakil Wali Kota Sawahlunto Zohirin Sayuti mengukuhkan TPPS Tingkat Kecamatan Barangin dan Talawi, Selasa. (Antarasumbar/HO-Humas Pemkot Sawahlunto)

Sawahlunto (ANTARA) - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kecamatan Barangin dan Kecamatan Talawi di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, dikukuhkan Wakil Wali Kota sekaligus Ketua TPPS Kota Sawahlunto Zohirin Sayuti, di Balaikota, Selasa.

"TPPS ini dibentuk sampai ke tingkat Kecamatan supaya lebih optimal strategi yang dijalankan, karena kalau sudah sampai di Kecamatan artinya sudah di tingkat pemerintahan yang berhadapan langsung dengan masyarakat," kata Wakil Wali Kota Zohirin Sayuti, di Sawahlunto, Selasa.

Ia menyampaikan strategi yang dilaksanakan Pemkot Sawahlunto dalam menurunkan stunting adalah ; peningkatan kualitas persiapan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, perbaikan pola asuh, peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dan peningkatan akses air minum serta sanitasi.

"Perlu kita tekankan, bahwa pekerjaan menurunkan stunting ini merupakan pekerjaan bersama, jadi perlu peran kita semuanya. Kita ingatkan pada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar berkontribusi mendukung Dinas Kesehatan dalam menangani stunting ini, jangan menganggap soal stunting hanya urusan Dinas Kesehatan saja," ujar dia berpesan.

Menurut Wakil Wali Kota Zohirin Sayuti, penanganan stunting ini merupakan bagian dari salah satu misi Pemkot Sawahlunto tentang peningkatan pelayanan kesehatan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), karena itu artinya sudah masuk dalam program prioritas Pemkot.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk-KB) Yasril mengatakan angka stunting Kota Sawahlunto pada 2021 yakni sebesar 21,1 persen.

"Angka itu sudah berhasil kita turunkan dari tahun 2019 yang mencapai 23 persen," kata dia.

Ke depan, ia menyebut pihaknya akan lebih memaksimalkan upaya deteksi dini yang salah satunya dilakukan melalui peran dari Tim Pendamping Keluarga (TPK).

"TPK ini terdiri dari unsur PKK, kader KB dan tenaga kesehatan, nah mereka itu bertugas mendampingi keluarga yang ada ibu hamil atau anak usia dibawah lima tahun (balita). TPK menjadi salah satu titik kunci dari langkah pencegahan sampai penyembuhan dari stunting," kata dia.

Sekarang ini kata Yasril di Kecamatan Barangin sudah ada 13 tim dan di Kecamatan Talawi ada 15 tim.