Sarilamak (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat berharap agar Normalisasi Sungai Batang Sinama di Tanjung Gadang dapat menjadi prioritas Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) V pada anggaran 2023.
"Normalisasi Batang Sinama merupakan cara agar banjir tahunan yang terjadi di Nagari Taram terselesaikan," kata Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Limapuluh Kota Riza Hanif di Sarilamak, Kamis.
Ia mengatakan terjadinya banjir di Nagari Taram karena ada penyempitan di aliran sungai Batang Sinama di Tanjung Gadang yang panjangnya hanya sekitar 700 meter.
"Sungai Batang Sinama ini menampung 7 aliran sungai yang ada di Limapuluh Kota dan Kabupaten Agam, jika ketujuh hulunya hujan maka pasti akan terjadi banjir di Nagari Taram," ujarnya.
Ia mengungkapkan Batang Sinama yang ada Nagari Taram ada yang telah memiliki lebar sungai mencapai 70 meter tetapi sewaktu aliran sampai Tanjung Gadang terjadi penyempitan yang lebarnya lebih kurang hanya 15 Meter.
"Kalau yang di Tanjung Gadang tidak kita lebarkan maka banjir di Taram akan selalu terjadi, kita dari Kabupaten tidak bisa menangani karena itu adalah kewenangan BWSS V," ujarnya.
Untuk itu dia berharap agar BWSS V dapat merealisasikan normalisasi sungai Batang Sinama karena begitu banyak yang terdampak setiap tahunnya.
Menurutnya seluruh upaya sedang dilakukan oleh Pemkab Limapuluh Kota dan saat ini disain sudah dimiliki oleh BWSS V.
"Yang kemaren masih kurang lengkap adalah masalah pembebasan lahan, dan itupun untuk saat ini sudah kita bicarakan dengan Nagari dan alhamdulillah sudah bisa dibilang oke, kemudian dokumen amdal yang minggu kini insyaAllah selesai," ujarnya.
Ia mengatakan setelah berkas dan syarat-syaratnya sudah dipenuhi Pemkab akan memberikan kepada BWSS V agar bisa dijadikan prioritas untuk tahun 2023 nanti.
"Kita berharap kepada Balai BWSS V agar bisa menjadikan prioritas untuk tahun 2023 nanti, agar banjir tahunan di Nagari Taram bisa teratasi," katanya.