Puskesmas Silungkang Sawahlunto andalkan dua inovasi dalam penilaian Puskesmas Berprestasi
Sawahlunto (ANTARA) - Puskesmas Silungkang Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, memiliki dua inovasi andalan yang saat ini dinilai dalam Lomba Puskesmas Berprestasi Tingkat Provinsi.
Kepala Puskesmas Silungkang dr. Aulia Annur, di Sawahlunto, Sabtu, menyampaikan dua inovasi itu adalah upaya pelayanan kesehatan terpadu satu pintu yang ramah anak (Ulat Sutra) dan songsong keluarga bebas tuberkulosis ajak lintas sektor temukan minum obat sampai tuntas (Songket jo alat tenun).
"Ulat Sutra ini adalah implementasi dari penetapan Puskesmas Silungkang sebagai Puskesmas Ramah Anak, maka kita bergerak menciptakan situasi dan kondisi yang mendukung pelayanan prima pada anak. Outputnya semua anak dan juga orang tua yang mendampingi anak tersebut ke Puskesmas itu memperoleh kemudahan dan kenyamanan," kata dia.
Ia menyebut proses menciptakan kemudahan dan kenyamanan pada anak itu dilaksanakan antara lain melalui standar pelayanan yang dibentuk dengan sistem terintegrasi, peningkatan kualitas SDM terkhusus untuk pelayanan dan perawatan anak, sampai pemasangan atau pembangunan sarana dan prasarana yang ramah anak.
"Sementara songket jo alat tenun yaitu songsong keluarga bebas tuberkulosis ajak lintas sektor temukan minum obat sampai tuntas merupakan gerakan Puskesmas Silungkang dalam memberdayakan Juru Pemantau Batuk (Jumantuk) dalam deteksi dini dan edukasi masyarakat tentang tuberkolosis (TBC)," katanya.
Ia menjelaskan, secara teknis dalam inovasi songket jo alat tenun para Jumantuk bersinergi dengan Kepala Dusun dan Babinkamtibmas berkunjung door to door ke rumah warga yang mengalami gejala TBC untuk mengambil sampel dahak kemudian memberikan pemahaman/edukasi kesehatan pernafasan, sampai kemudian mendampingi proses pengobatan warga tersebut.
"Untuk hasilnya, secara data itu tercatat pada 2021 kami dapat meningkatkan penjaringan kasus TBC sampai 23 persen. Sementara untuk angka kesembuhan melalui minum obat, itu Alhamdulillah tuntas seratus persen," ujar dia merinci.
Wali Kota Sawahlunto Deri Asta mengatakan Pemkot berpihak dan komitmen memberikan perhatian khusus pada kesehatan, didasari dengan salah satu misi Pemkot yang berbunyi ; meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dengan memberikan jaminan kesehatan untuk seluruh masyarakat.
"Puskesmas menjadi ujung tombak kita dalam pelayanan kesehatan langsung pada masyarakat. Sehingga kami komitmen selalu memperhatikan dan mendukung Puskesmas, baik itu dari alokasi anggaran maupun program dan bentuk-bentuk dukungan lainnya," kata dia.
Wali Kota Deri menyebut melalui Dinas Kesehatan dirinya secara berkala selalu meminta agar diberikan laporan dan evaluasi dari kinerja seluruh Puskesmas di Sawahlunto.
Sementara, Anggota DPRD Kota Sawahlunto Irland menyebut sangat mengapresiasi Puskesmas Silungkang karena dinilainya telah menunjukkan kinerja yang bagus dan mampu meraih kepuasan masyarakat.
"Selaku anggota DPRD, saya turut mengawasi Puskemas Silungkang ini. Saya harus menyampaikan pujian, karena setelah tiga tahun pengawasan itu baru satu kali saya menerima kritik dari masyarakat tentang Puskesmas Silungkang ini," kata dia.
Berarti kata Irland masyarakat telah percaya dan puas pada pelayanan di Puskesmas yang sekarang terakreditasi utama itu.
"Secara data jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Silungkang itu kurang lebih sebelas ribu jiwa. Jumlah itu yang dilayani oleh personel Puskesmas sebanyak 67 orang, dan sedikit sekali masyarakat yang komplain, jadi ini harus kita apresiasi," katanya.
Tim penilai Lomba Puskesmas Berprestasi Tingkat Provinsi yang mengunjungi Puskesmas Silungkang tadi dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar Lila Yanwar.
Sekretaris Daerah Kota Sawahlunto Ambun Kadri turut menghadiri penilaian Puskesmas Silungkang tersebut.
Kepala Puskesmas Silungkang dr. Aulia Annur, di Sawahlunto, Sabtu, menyampaikan dua inovasi itu adalah upaya pelayanan kesehatan terpadu satu pintu yang ramah anak (Ulat Sutra) dan songsong keluarga bebas tuberkulosis ajak lintas sektor temukan minum obat sampai tuntas (Songket jo alat tenun).
"Ulat Sutra ini adalah implementasi dari penetapan Puskesmas Silungkang sebagai Puskesmas Ramah Anak, maka kita bergerak menciptakan situasi dan kondisi yang mendukung pelayanan prima pada anak. Outputnya semua anak dan juga orang tua yang mendampingi anak tersebut ke Puskesmas itu memperoleh kemudahan dan kenyamanan," kata dia.
Ia menyebut proses menciptakan kemudahan dan kenyamanan pada anak itu dilaksanakan antara lain melalui standar pelayanan yang dibentuk dengan sistem terintegrasi, peningkatan kualitas SDM terkhusus untuk pelayanan dan perawatan anak, sampai pemasangan atau pembangunan sarana dan prasarana yang ramah anak.
"Sementara songket jo alat tenun yaitu songsong keluarga bebas tuberkulosis ajak lintas sektor temukan minum obat sampai tuntas merupakan gerakan Puskesmas Silungkang dalam memberdayakan Juru Pemantau Batuk (Jumantuk) dalam deteksi dini dan edukasi masyarakat tentang tuberkolosis (TBC)," katanya.
Ia menjelaskan, secara teknis dalam inovasi songket jo alat tenun para Jumantuk bersinergi dengan Kepala Dusun dan Babinkamtibmas berkunjung door to door ke rumah warga yang mengalami gejala TBC untuk mengambil sampel dahak kemudian memberikan pemahaman/edukasi kesehatan pernafasan, sampai kemudian mendampingi proses pengobatan warga tersebut.
"Untuk hasilnya, secara data itu tercatat pada 2021 kami dapat meningkatkan penjaringan kasus TBC sampai 23 persen. Sementara untuk angka kesembuhan melalui minum obat, itu Alhamdulillah tuntas seratus persen," ujar dia merinci.
Wali Kota Sawahlunto Deri Asta mengatakan Pemkot berpihak dan komitmen memberikan perhatian khusus pada kesehatan, didasari dengan salah satu misi Pemkot yang berbunyi ; meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dengan memberikan jaminan kesehatan untuk seluruh masyarakat.
"Puskesmas menjadi ujung tombak kita dalam pelayanan kesehatan langsung pada masyarakat. Sehingga kami komitmen selalu memperhatikan dan mendukung Puskesmas, baik itu dari alokasi anggaran maupun program dan bentuk-bentuk dukungan lainnya," kata dia.
Wali Kota Deri menyebut melalui Dinas Kesehatan dirinya secara berkala selalu meminta agar diberikan laporan dan evaluasi dari kinerja seluruh Puskesmas di Sawahlunto.
Sementara, Anggota DPRD Kota Sawahlunto Irland menyebut sangat mengapresiasi Puskesmas Silungkang karena dinilainya telah menunjukkan kinerja yang bagus dan mampu meraih kepuasan masyarakat.
"Selaku anggota DPRD, saya turut mengawasi Puskemas Silungkang ini. Saya harus menyampaikan pujian, karena setelah tiga tahun pengawasan itu baru satu kali saya menerima kritik dari masyarakat tentang Puskesmas Silungkang ini," kata dia.
Berarti kata Irland masyarakat telah percaya dan puas pada pelayanan di Puskesmas yang sekarang terakreditasi utama itu.
"Secara data jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Silungkang itu kurang lebih sebelas ribu jiwa. Jumlah itu yang dilayani oleh personel Puskesmas sebanyak 67 orang, dan sedikit sekali masyarakat yang komplain, jadi ini harus kita apresiasi," katanya.
Tim penilai Lomba Puskesmas Berprestasi Tingkat Provinsi yang mengunjungi Puskesmas Silungkang tadi dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar Lila Yanwar.
Sekretaris Daerah Kota Sawahlunto Ambun Kadri turut menghadiri penilaian Puskesmas Silungkang tersebut.