Sarilamak (ANTARA) - Wakil Bupati Limapuluh Kota, Sumatera Barat Rizki Kurniawan Nakasri menyiapkan sebanyak 20.000 bibit durian Musang King yang diperuntukkan untuk membantu anak-anak yatim di daerah tersebut.
Rizki di Sarilamak, Senin mengatakan dipilihnya bantuan berupa bibit durian Musang King agar bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam waktu yang lama.
"Selama ini program-program bantuan yang diberikan kepada anak yatim lebih banyak dalam bentuk uang. Dengan bantuan bibit ini, kita ibaratnya memberikan pancing. Jadi dapat terus berlanjut dan bertahan dalam waktu yang lama," kata dia.
Ia mengatakan bantuan 20.000 bibit durian Musang King itu disiapkan untuk 10.000 anak yatim yang ada di Limapuluh Kota.
"Masing-masing KK yang ada anak yatimnya itu kita berikan dua bibit. Namun jika nantinya masih ada keluarga yang ada anak yatim tidak dapat akan kita tambah bibitnya," kata dia.
Disampaikannya bahwa proses penyerahan bantuan tersebut karena tim harus melakukan validasi kepada keluarga yang akan mendapatkannya sehingga bantuan bisa tepat sasaran.
"Program bantuan bibit durian Musang King yang kita buat ini baru berjalan selama dua pekan terakhir. Program ini kemungkinan akan berlangsung sampai 1,5 tahun karena kita tidak hanya menyerahkan saja tapi langsung dilakukan penanaman di lokasi," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPW Garda Pemuda NasDem (GPND) Sumbar.
Ia mengatakan bahwa tim juga akan rutin melakukan pemantauan setiap 3 bulan untuk memastikan bibit yang diserahkan berkembang dan kalau ada yang mati langsung diganti dengan bibit baru.
Dipilihnya durian Musang King salah satunya karena varian tersebut bisa panen dalam waktu yang tidak terlalu lama, yaitu di bawah lima tahun dan harga jualnya juga terbilang tinggi dibandingkan beberapa varian durian lainnya.
"Perkiraannya, kalau sudah panen bisa menghasilkan Rp6 juta sampai Rp12 juta setiap panen. Jadi, kalau diambil rata-ratanya, per bulan bisa menghasilkan Rp500 ribu sampai Rp1 juta," sebutnya.
Sebagai salah satu program unggulan untuk membantu anak yatim di Kabupaten Limapuluh Kota, kata dia, bahwa bantuan yang diberikan tidak berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Limapuluh Kota.
"Meskipun tidak bisa menggerakkan APBD Limapuluh Kota tapi saya berupaya memaksimalkan jabatan saya sebagai wakil bupati. Caranya dengan melakukan presentasi kepada para perantau dan tokoh-tokoh masyarakat untuk mengumpulkan dana. Dengan jabatan saya sebagai wakil bupati, tokoh-tokoh itu lebih percaya. Apalagi anak yatim ini kan adalah tanggung jawab kita bersama," katanya.