Grup Tari Krida Budaya UI Pukau Masyarakat Kota Veliko Bulgaria

id Grup Tari Krida Budaya UI Pukau Masyarakat Kota Veliko Bulgaria

Jakarta, (Antara) - Grup Tari Krida Budaya UI yang tampil dalam dalam festival International Tarian Rakyat Veliko berhasil memukau sekitar 1.000 penonton Kota Veliko Tornovo, Bulgaria. Penonton yang memenuhi tempat diselengarakannya terkesima dengan penampilan delapan penari cantik dengan kostum germerlap di panggung terbuka, demikian Fungsi Pensosbud KBRI Sofia, Dina Martina kepada ANTARA, Sabtu. Dengan kepala menjunjung bakul besar berisi sejumlah piring dan selendang yang berfungsi menahan keseimbangan bakul tersebut, keenam penari berlenggak lenggok di atas panggung dengan trampil. Sekitar 1.000 penonton yang memenuhi bangku yang tersedia, nampak sangat menikmati suguhan tarian dari grup tari Krida Budaya UI yang menampilkan tarian "Naiak Padi" dari Sumatera Barat. Apresiasi penonton ditunjukkan dengan tepuk tangan meriah diakhir penampilan bahkan sekumpulan anak-anak usia 3-7 tahun berdiri di dekat panggung tertegun dengan tarian yang di bawakan Grup UI tersebut. Anak anak menaruh perhatian saat tarian Indonesia ditampilkan di atas panggung sebagaimana penonton lainnya. Nayak Padi merupakan tarian keempat yang dibawakan pada pertunjukkan hari keempat festival tersebut. Dibandingkan grup tari dari Negara lain, Grup Krida Budaya UI tampil beda pada festival yang berlangsung sejak tanggal 20 Juli 2013 dan akan berakhir tanggal 27 Juli tersebut. Dalam setiap pertunjukkannya, grup tampil dengan tarian yang berbeda serta gerakan tari dan kostum unik yang mencerminkan keanekaragaman budaya Indonesia. Tarian yang dibawakan diantaranya Burung Hong, Slendang Dendang dari Betawi, Indang, Piring, Sabalah, Naiak Padi dari Sumatera Barat, tari Zapin dari Riau dan Selik Tubu dari Palembang. Tarian-tarian ini belum banyak dikenal masyarakat Bulgaria dan sebagian besar baru ditampilkan pertama kali dihadapan masyarakat Bulgaria. Grup Krida juga menampilkan permainan alat musik gendang, suling, tambur dan gambus. Ketukan tambur yang diperdengarkan Grup Tari Indonesia nampak lebih bervariasi dan terdengar indah. Hal ini pula yang menjadi nilai plus Grup Krida Budaya UI. Tak heran apabila perhatian penonton tertuju kepada panggung pada saat penampilan Grup tari Indonesia. Tercatat sekitar 1000 penonton memenuhi tempat festival berlangsung setiap harinya, melampaui kapasitas bangku yang tersedia. Festival ini sebelumnya tidak masuk dalam serangkaian jadwal pertunjukkan Grup Krida Budaya UI di beberapa Negara Eropa Timur yang mencakup Serbia, Rumania dan Hongaria. Namun, keunikan tarian yang dibawakan Krida Budaya UI ini menarik perhatian Panitia Festival Veliko Tornovo dan membawa Grup tari ini tampil pada Festival tahunan di kota ini. Selain Indonesia, Festival diikuti sekitar 300 penari dari India, Chile, Brasil, Rusia, Hongaria, dan Bulgaria. Grup yang dipimpin oleh Cantika Rini dan Niko Putranto ini tampil selama tiga hari berturut-turut minggu lalu. Krida Budaya UI terdiri dari 21 mahasiswa UI dari berbagai fakultas dengan pendamping Niniek L. Karim, Dosen UI dan artis kawakan Indonesia yang hingga kini masih terus aktif berperan dalam promosi budaya Indonesia. Bertindak sebagai penata musik grup tersebut dosen IKJ, Justiwan dan Tobi Rorimpandey sebagai choreographer. Wakil Grup Indonesia Niniek L. Karim, Cantika dan Niko bersama wakil grup dari negara lainnya berkesempatan bertemu Mayor Veliko Tornovo. Wakil Krida Budaya UI berkesempatan diwawancarai TV setempat yang dimanfaatkan untuk mempromosikan Indonesia dan budayanya. Grup akan melanjutkan perjalanan ke Serbia dan berpartisipasi pada festival di Hongaria. Keberadaan Grup ini di Eropa Timur adalah untuk berpartisipasi pada festival-festival tarian rakyat di beberapa negara di wilayah tersebut, menurut rencana akan kembali ke Indonesia pada tanggal 27 Agustus mendatang. Keikutsertaan Grup tari mahasiswa UI di Veliko Tornovo yang merupakan salah satu tempat wisata budaya di kota Veliko Tornovo untuk mempromosikan budaya Indonesia di Bulgaria mengingat kota tersebut merupakan jalur perlintasan kota di sebelah Utara Bulgaria ke beberapa kota di wilayah lainnya di Bulgaria. Salah satu pengusaha Bulgaria asal Ruse kota di Utara Bulgaria sangat terkesan dengan penampilan Grup tari dari Indonesia pada Festival Veliko Tornovo yang sempat dilihatnya dalam perjalanan transit dari Ruse menuju Sofia. Veliko Tornovo Internasional Folklore Festival merupakan satu dari 270 festival yang diorganisasikan International Council of Organizations of Folklore Festivals (CIOFF), organisasi yang dibentuk tahun 1970 bertujuan memelihara dan melestarikan nilai-nilai tradisi dan budaya yang ada di dunia. (*/jno)