Bukittinggi (ANTARA) - Wali Kota Bukittinggi, Sumatera Barat memenuhi permintaan pedagang Jalan Minangkabau, Pasar Atas untuk bertemu langsung terkait rencana pembangunan Awning yang mendapat penolakan.
Wali Kota Erman Safar menjelaskan tujuan pembuatan awning ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Bukittinggi dan Pemerintah memposisikan diri sebagai organisasi untuk seluruh pihak.
"Masih banyak warga yang mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan harian mereka, cari pagi, sore atau malamnya langsung habis, ini tentunya harus menjadi perhatian, kami melakukan pendekatan ekonomi, Ini murni kepentingan kami untuk rakyat Bukittinggi, kami harus perhatikan kesejahteraan masyarakat," jelas Wako di Bukittinggi, Jumat.
Wako mengatakan, ketika objek yang akan dibangun melekat pada milik pedagang, pemkot memang harus meminta izin pada pemilik, tapi menurutnya pembangunan awning ini tidak akan mengganggu aset milik pedagang karena akan dibangun dengan memanfaatkan bahu jalan.
"Awning tidak menciderai hak apapun dari pemilik toko karena tidak ada yang akan menghalangi toko, tidak ada sedikitpun niat untuk menzalimi, tujuan kami memperindah kota yang dampaknya nanti adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata dia menegaskan.
Sementara itu, perwakilan pedagang, Muhammad Fadhli menyampaikan bahwa pedagang pemilik toko Jalan Minangkabau bukan tidak peduli dengan pedagang lainnya dengan penolakan itu.
"Buktinya, kami memberikan akses untuk PKL untuk berdagang, dari pukul 5 sore hingga malam, itu sudah berjalan lama," kata dia.
Namun, untuk masalah awning, menurut Fadhli pedagang tetap menolak karena menghalangi merek toko, memperkecil akses jalan, mengurangi fungsi jalan, keindahan jalan.
"Pedagang lainnya juga menilai pembangunan awning akan berdampak pada semakin banyak gas emisi kendaraan masuk ke toko, akan mengganggu masuknya sinar matahari, mengganggu sirkulasi udara dan beberapa alasan lainnya," katanya.
Menurutnya, pedagang lainnya juga menilai pembangunan awning akan berdampak pada semakin banyak gas emisi kendaraan masuk ke toko, akan mengganggu masuknya sinar matahari, mengganggu sirkulasi udara dan beberapa alasan lainnya.
Dari pertemuan tersebut, setiap poin keberatan yang disampaikan pedagang, telah dicatat oleh Pemkot Bukittinggi yang akan menjadi bahan evaluasi untuk mencarikan solusi terbaik dengan rencana tersebut.
Berita Terkait
Disperindagkop Pariaman dorong OPD buat kegiatan di Pasar Rakyat Pariaman
Selasa, 30 April 2024 16:08 Wib
BI ungkap tiga sektor asal Sumbar potensial kuasai pasar global
Senin, 29 April 2024 19:46 Wib
Temuan Sidak Wako Hendri Septa di Pasar Raya, Hargai Cabai Memedas Lagi
Selasa, 9 April 2024 4:43 Wib
Gubernur Sumbar ingatkan pedagang tidak jual parsel kadaluarsa
Jumat, 5 April 2024 19:12 Wib
Sambut 26 tahun Kementerian BUMN, Semen Padang gelar pasar murah, mudik gratis dan bazar UMKM
Kamis, 4 April 2024 21:55 Wib
Pemkab Solok Selatan tata parkir pasar Muaralabuh
Kamis, 4 April 2024 19:17 Wib
Solok Selatan gelar operasi pasar stabilkan harga
Rabu, 3 April 2024 11:16 Wib
Pemkot Bukittinggi gelar Gerakan Pasar Murah jelang Lebaran
Senin, 1 April 2024 17:45 Wib