Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat menargetkan daerah itu bebas dari stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak pada 2024 dengan melaksanakan intervensi kesehatan dan kebijakan yang dilakukan hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
"Berdasarkan hasil survei Kementerian Kesehatan RI angka stunting di Pariaman mencapai 20,3 persen. Target pemerintah pusat angka stunting secara nasional pada 2024 14 persen tetapi Kota Pariaman menargetkan nol stuntingnya," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit pada lokakarya mini percepatan penekanan angka stunting di Kecamatan Pariaman Selatan, Kamis.
Ia mengatakan untuk mencapai target tersebut pihaknya membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mulai dari tingkat kota, kecamatan hingga desa, dan kelurahan serta Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Setidaknya, sebutnya daerah itu memiliki 71 TPPS serta 71 TPK di 71 desa dan kelurahan yang ada di Pariaman selain dari TPPS tingkat kecamatan dan kota.
Ia menyampaikan sasaran pengentasan stunting di Pariaman yaitu mulai dari remaja, calon pengantin, ibu hamil, dan bayi usia di bawah lima tahun. Tim tersebut yang tidak saja memberikan edukasi dan sosialisasi terkait stunting namun juga pendataan dan intervensi di antaranya memberikan suplemen dan makanan tambahan.
Ia menjelaskan pentingnya membebaskan negara ini khususnya Kota Pariaman dari stunting karena dapat mempengaruhi pertumbuhan badan dan perkembangan otak generasi bangsa.
Gusniyetti menyebutkan ada sejumlah penyebab anak menjadi stunting mulai dari asupan gizi ibu sebelum dan sedang mengandung yang kurang baik, dan permasalahan pemberian ASI eksklusif.
Stunting, lanjutnya juga disebabkan karena pemberian nutrisi anak yang kurang baik dan pola asuh yang keliru, bahkan kondisi lingkungan dan sanitasi yang buruk
"Untuk hal ini akan kami data dan selesaikan masalahnya sesuai kondisi yang terjadi oleh masing-masing keluarga," katanya.
Ia mengatakan lokakarya yang dilaksanakan oleh DP3AKB Kota Pariaman bersama Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa beserta pemerintah desa dan Puskesmas di Pariaman Selatan tersebut untuk menyamakan persepsi terkait stunting, tugas masing-masing, mencari kendala yang menghambat dan mencarikan solusinya.