BPTU-HPT Padang Mengatas sementara waktu tak terima kunjungan untuk antisipasi PMK

id berita payakumbuh,kasus pmk payakumbuh

BPTU-HPT Padang Mengatas sementara waktu tak terima kunjungan untuk antisipasi PMK

Petugas Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Padang Mengatas di Kabupaten Limapuluh Kota saat mengecek sapi.(Antara/HO BPTU-HPT)

Payakumbuh (ANTARA) - Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Padang Mengatas di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat sementara waktu ditutup bagi umum untuk mengantisipasi masuknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepala BPTU-HPT Dani Kusworo saat ditemui di kantornya, Selasa mengatakan pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi salah satunya dengan menutup sementara BPTU-HPT.

"Kita akan melakukan penutupan sementara BPTU-HPT Padang Mengatas dari kunjungan baik untuk kegiatan edukasi maupun pelatihan peternakan," ujarnya didampingi Ketua Satgas Pencegahan PMK BPTU-HPT drh. Darwis.

Menurutnya, kunjungan masyarakat ke Padang Mengatas memang cukup tinggi apalagi saat suasana lebaran. Intensitas kunjungan edukasi peternakan juga sangat padat.

"Tapi dengan adanya kebijakan untuk melakukan penutupan sementara ini kita bisa menahan tingginya intensitas kunjungan. Penutupan sampai dengan menunggu instruksi dari pusat," ungkapnya.

Ia mengatakan langkah antisipasi sudah mulai dilakukannya semenjak ditemukannya kasus PMK pada 2 April 2022 dengan meningkatkan biosecurity.

Selain itu pihaknya juga sudah menyiapkan beberapa langkah antisipasi dalam menindaklanjuti Surat Edaran Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor:06006/PK.310/F/05/2022 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap PMK.

"Kita saat ini sudah membuat satgas pencegahan PMK yang berfungsi untuk membuat sistem dan strategi pencegahan PMK dan memberikan edukasi pada pegawai," ujarnya.

Pihaknya juga melakukan pengoptimalan penggunaan biosecurity mulai dari pintu masuk gerbang hingga kandang dan arial farm.

"Kami membagi tiga zona, yaitu zona 1, zona 2, dan zona 3. Untuk setiap zona harus menerapkan biosecurity sesuai SOP yang sudah ditetapkan," ujarnya.

Selanjutnya, pihaknya sudah memberikan edukasi kepada pegawai dan masyarakat terkait dengan PMK dan penularannya melalui penyampaian langsung, media sosial, dan dengan memasang spanduk di tempat-tempat strategis.

"Hal ini agar seluruh pegawai disiplin menjalankan biosecurity dan masyarakat juga ikut berpartisipasi menjaga ternaknya terhindar dari PMK," kata dia.

Ia mengatakan bahwa memperkuat imunitas atau daya tahan tubuh ternak dengan pemberian vitamin dan hijauan yang lebih berkualitas serta peningkatan sanitary kandang.

"Kita juga mengoptimalisasi pemantauan kesehatan ternak. Kita juga sudah membangun komunikasi dengan pihak terkait seperti Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten/kota, Balai Veteriner Bukittinggi, kepolisian, Denzipur, dan Wali Nagari sekitar balai," katanya.