Jakarta, (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM menginginkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), meningkatkan produk unggulan daerahnya guna mengimbangi wisata laut di wilayah tersebut yang sangat dikenal di dunia.
“Pariwisata Mentawai sangat terkenal di dunia, khususnya wisata laut dengan ombaknya yang banyak diburu oleh para peselancar. Namun, wisata yang strategis itu belum diimbangi oleh produk unggulan daerahnya,” kata Sekretaris Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop Novieta dalam pelatihan e-commerce di Kepulauan Mentawai, Sumbar, lewat keterangan resmi, Jakarta, Rabu (20/4).
Dia menyatakan beberapa produk unggulan di Kepulauan Mentawai ialah sagu, keladi, pisang, dan produk kelautan. Akan tetapi, lanjutnya, produk unggulan tersebut belum diolah dan dipromosikan dengan baik, sehingga belum menjadi daya tarik wisata.
“Diharapkan, produk UMKM turut mendukung pariwisata Mentawai,” ujarnya.
Karena itu, pihaknya memberikan pelatihan e-commerce kepada pelaku UMKM sebagai salah satu bentuk komitmen untuk memberikan akses peningkatan kapasitas usaha mikro di Mentawai yang merupakan daerah kategori 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal). Serta, pemberian dukungan untuk pengentasan kemiskinan dari aspek pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan.
“Kami berharap pelatihan ini bisa berdampak pada peningkatan ekonomi usaha mikro dan juga punya timbal balik baik penyedia bahan mentah maupun pengolah, sehingga pelaku usaha mikro dan masyarakat sama-sama mendapatkan keuntungan,” kata Novieta.
Selain program pelatihan, dikatakan terdapat program-program lain yang bisa diakses seperti pendampingan guna mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) maupun sertifikasi usaha/produk Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), merek, halal, dan izin edar MD.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Kortanius Sabeleake memastikan pihaknya akan terus berjuang agar daerahnya tak lagi tergolong daerah miskin mengingat adanya potensi pariwisata yang sangat besar.
“Ada tiga produk unggulan daerah, sagu, keladi dan pisang tetapi persoalannya teknologi pengolahannya masih tradisional, belum berkembang dan konsumennya juga masih masyarakat lokal,” ucap dia.
Berita Terkait
Wamen : UMKM menuju pasar global perlu ilmu dan teknologi
Senin, 9 Desember 2024 17:41 Wib
Wamen UMKM hadiri Andalas Business Matching
Senin, 9 Desember 2024 13:48 Wib
Harbolnas 2024 jadi momentum perkuat ekonomi digital dan UMKM
Senin, 9 Desember 2024 12:16 Wib
Dialog Wamen UMKM dengan wirausaha muda
Rabu, 4 Desember 2024 11:55 Wib
Gubernur Mahyeldi Sambut Kedatangan Wamen UMKM Helvi Yuni Moriza di Sumbar
Selasa, 3 Desember 2024 18:59 Wib
Photograph of Youth's Interest Photo Contest 2024 Resmi Ditutup Pj Wali Kota
Sabtu, 30 November 2024 15:15 Wib
Kuliner UMKM Binaan PLN laris manis di gelaran "Electricity Connect" 2024, omzet melonjak ratusan persen
Selasa, 26 November 2024 17:36 Wib
Peranan strategis Bank Nagari majukan UMKM Sumbar, gelar TOT dan coaching klinik UMKM
Selasa, 26 November 2024 16:37 Wib