Painan (ANTARA) - Andrinof Chaniago bersama Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menegaskan siap melakukan percepatan pengembangan Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh di Kecamatan Koto XI Tarusan.
Andrinof mengatakan kawasan itu memiliki potensi besar untuk membantu kinerja perekonomian daerah, khususnya bagi masyarakat sekitar, namun sejauh ini pergerakannya terkesan agak lambat dan belum sesuai harapan.
"Ini harus kita percepat pergerakannya. Saya siap membantu untuk itu," ungkap Andrinof saat berbincang di rumah dinas Bupati Rusma Yul Anwar di Painan.
Keberadaan KWBT Mandeh diresmikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhir 2015 yang turut dihadiri Andrinof sebagai penggagas, Menteri PU Basuki Hadimuljono dan Irman Gusman ketika sebagai Ketua DPD-RI.
Presiden mengaku takjub akan keindahan salah satu pesona bahari di kawasan Barat pantai Sumatera itu adalah Raja Ampat di kawasan Pantai Barat Sumatera, bahkan presiden menyebut Mandeh kepingan surga yang jatuh ke bumi.
Pada kesempatan itu Jokowi menetapkan Andrinof Chaniago sebagai Ketua Tim Percepatan dan Pengembangan Mandeh dan memerintahkan agar Gubernur Sumbar dan Bupati Pesisir Selatan merumuskan arah Pengambangannya.
Karena itu lanjut Andrinof Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Pesisir Selatan segera membuat kebijakan terkait pengembangannya, sehingga daya ungkitnya terhadap ekonomi lebih besar.
"Sejauh ini belum terlalu tampak, utamanya bagi investasi sektor pariwisata di dalam kawasan," tutur pria yang kini menjabat sebagai Wakil Komisaris Independen Bank Mandiri itu.
Pada kesempatan itu Bupati Kabupaten Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar mengaku pihaknya telah menyusun berbagai kebijakan terkait strategis terkait arah pengembangan KWBT Mandeh.
Meski begitu menurutnya harus ada dukungan secara politik dan pembiayaan dari pemerintah provinsi, mengingat sebagian kawasannya masuk dalam wilayah teritorial Kota Padang.
Sementara pemerintah kabupaten kini gencar menyiapkan sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan pariwisata, salah satu diantaranya Pusat Informasi Wisatawan.
"Bahkan pusat informasi itu sudah kami resmikan beberapa waktu lalu. Dengan demikian ada panduan bagi wisatawan terkait Mandeh," terang bupati.
Selain itu pemerintah kabupaten secara aktif melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha, khususnya pemandu pariwisata. Mereka dinilai memiliki peran penting terhadap tingkat kunjungan.
Pemerintah kabupaten menurut bupati sangat menyadari daerah tidak bisa terlalu lama bergantung pada sektor primer sebagai sumber utama pertumbuhan ekonomi.
Karena itu pemerintah kabupaten kini menyiapkan pariwisata sebagai sumber baru pertumbuhan utama, karena mampu mengakomodir banyak usaha lainnya seperti perdagangan, hotel dan restoran.
Bahkan pemerintah kabupaten mematok nilai transaksi ekonomi kreatif pada 2026 sebesar Rp50 miliar dan serapan tenaga kerja sektor pariwisata lebih dari tujuh ribu orang.
"Tentu semua ini dapat diwujudkan dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, utamanya pemerintah pusat dan provinsi," ujar bupati.
Berita Terkait
Rakor PPID dan Bimtek Monev KIP 2024: Mengukuhkan Transparansi Informasi Publik di Pesisir Selatan
Rabu, 4 Desember 2024 11:36 Wib
Pemprov Sumbar turunkan tim untuk respons banjir Pesisir Selatan
Selasa, 3 Desember 2024 19:06 Wib
Pohon Tumbang di Objek Wisata Jembatan Akar telah dibersihkan
Selasa, 3 Desember 2024 15:09 Wib
Wakil Ketua DPRD Pessel ingatkan Perangkat Daerah agar menuntaskan serapan DAK
Selasa, 3 Desember 2024 9:47 Wib
Banjir dan Longsor terjang Pesisir Selatan
Selasa, 3 Desember 2024 7:32 Wib
Jalan provinsi di Pesisir Selatan putus akibat banjir
Senin, 2 Desember 2024 12:28 Wib
Tingkatkan Produktivitas Lahan, Dinas Pertanian Pessel salurkan bantuan Padi Sawah Teknologi MTOT
Jumat, 29 November 2024 12:26 Wib
Puskesmas Tapan, Pessel lakukan kunjungan terhadap balita gizi kurang di Nagari Kubu Tapan
Jumat, 29 November 2024 12:23 Wib