Perjalanan berat Greysia Polii, dari didiskualifikasi hingga meraih emas Olimpiade

id Greysia polii,Atlet bulutangkis nasional,Medali emas olimpiade

Perjalanan berat Greysia Polii, dari didiskualifikasi hingga meraih emas Olimpiade

Tangkapan layar video Gresia Polii menceritakan bagaimana ia berhasil melalui berbagai ujian hidupnya di Chanel YouTube Daniel Mananta Network (ANTARA/HO-Chanel YouTube Daniel Mananta Network)

Padang (ANTARA) - Atlet bulutangkis Nasional Greysia Polii menceritakan bagaimana ia berhasil melalui berbagai ujian hidupnya hingga berhasil mengharumkan nama Indonesia setelah meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 beberapa waktu lalu di Chanel YouTube Daniel Mananta Network baru-baru ini.

Greysia Polii menceritakan pada umur 8 tahun, ia sudah bermain bulutangkis dan ia ditawari oleh ibunya merantau ke Jakarta untuk bermain bulutangkis dan sekolah.

"Akhirnya kaya gue pikir dalam seminggu dan gue bilang mama gue oke ma Greysia mau main bulu tangkis dan mama nanya ke gue, serius ya, ngak main-main soalnya kita merantau dalam keadaan yang ngak punya apa apa waktu itu. "ujarnya.

Perjalanan berat itu dirasakannya ketika ia sedang mengumpulkan poin untuk mengikuti Olimpiade di tahun 2008. Pada saat itu ia melewatkan laga di Olimpiade 2008 karena dirinya mengalami cedera lutut.

"Jadi kalau nggak salah tahun 2008 atau 2009 gue itu banyak banget perjalanannya. Jadi dalam perjalanannya itu gue udah ranking 5 dunia, eh tiba-tiba partner gue cedera, terus pas partner udah balik, eh gue yang cedera dan harus berhenti lagi ngejar point Olympic 2008," ungkap Greysia.

Tidak pantang menyerah ia pun bangkit lagi buat mengejar Olimpiade tahun 2012, dimana sebelumnya ia sudah mengalami cidera lutut dan di tahun 2011 ia mengalami cidera tangan.

"Ini mau masuk tapi kok kejadiannya sama. Terus gue mikir apa gue nggak seharusnya di sini (jadi atlet), Bahkan gue sampai konsumsi painkiller buat ikut tanding karena badan sakit semua," tambahnya.

Setelah susah payah masuk Olimpiade tahun 2012, Greysia dan pasanganya Meiliana Jauhari sebagai pasangan ganda putri didiskualifikasi oleh BWF dan tidak dapat bertanding melanjutkan pertandingan di Olimpiade London 2012.

Ia dianggap melanggar kode etik karena sengaja mengalah di babak Grup C cabor bulu tangkis saat menghadapi Ha Jung Eun/Kim Min Jung (Korea Selatan) agar bisa terhindar dari pasangan Wang Xiaoli/Yu Yang (China) di babak perempat final.

Greysia mengungkapkan tahun 2012 merupakan titik terendahnya sebagai pebukutangkis dan sebagai manusia.

* Pewarta merupakan mahasiswa magang dari Universitas PGRI Sumatera Barat